SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perang Corona, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta meluncurkan lagu aku ora mudhik. Tujuannya menyemangati masyarakat Indonesia khususnya umumnya dunia di tengah pandemi.
Lagu diciptakan oleh guru kelas 3 Ki Agung Sudarwanto SSn MSn yang juga pengagum musisi Legendaris Didi Kempot serta sobat ambyar.
Inilah syairnya.
“Saya menciptakan lagu ini semalam, terjemahannya Aku tidak Mudik, jangan mudik, teman jangan mudik, sayang anak istri, dan tetangga sebelah. Jangan mudik, teman jangan mudik, memotong jejaring penyebaran Corona,” ucap Agung Sudarwanto, Jumat (15/5/2020).
Dalang berkemajuan ini punya seabrek prestasi, melanjutkan terjemahannya, janganlah nekat, jikaku ingatkan persebarannya menimbulkan penyakit, janganlah nekat jikaku ingatkan, penularannya menyebabkan kematian.
“ya Allah … ini cerita di bumi si Corona bersebaran di mana-mana. Idul fitri tahun ini tidak pulang. Berbakti pada bapak ibu jangan lupa. Meskipun jauh di sana maafkan dosa kesalahanku, jangan kecewa jangan sedih dalam dada, niatku Corona segera berakhir,” katanya.
Pembuatan video ini melibatkan aransemen Rohmadin SSn, Keyboard Yuliarto Wiku Prabowo dan mendapat dukungan penuh kepala sekolah.
“Alhamdulillah, tidak ada kendala dalam proses shooting, meskipun di tengah pandemi dan puasa Ramadan,” tutur Agung.
Pria kelahiran Desa Kauman, Nganjuk Jawa Timur pada 4 Agustus 1979 mengaku telah mentelorkan 9 karya seperti sekolah istanaku, lagu nasional, warna-wrana, lancaran wulanging jagad, sekolah sehat, pendidikan karakter, iringan wayang kolaborasi, prosesi wisuda versi gamelan.
Karya di atas telah di nikmati oleh Pejabat Kementerian, Gubernur, Walikota dan Pihak Kraton Jogjakarta beserta Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Orang tua Safaraz Aufa Azalia kelas 3 C Tri Yuniarti berharap lagu Aku Ora Mudhik yang di ciptakan guru bertalenta bisa membawa virus positif.
“Semoga bukan hanya sebatas lagu, tapi bisa mendidik masyarakat luas untuk tidak mudik. Selain juga ada unsur budaya yang tidak boleh ditinggalkan sungkem bapak ibu, menghibur namun tetap tidak meninggalkan budaya dan karakter orang jawa,”harapnya.
Kepala SD Muh 1 Hj Sri Sayekti melalui wakil kepala sekolah bidang Humas, Jatmiko mengatakan, kami mengikuti satu komando dan arahan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, Pemerintah, MUI dan protokol kesehatan pada Jum’at (15/5/2020).
“Seperti pesan belai bagi daerah yang masih merasa aman, justru perlu kehati-hatian, agar rantai penularan tidak terjadi. Kewajiban kita ikhtiar dan tawakal,” pungkasnya. Prihatsari