SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan apresiasi tingggi atas sejumlah inovasi yang dilakukan Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan.
Dua inovasi berupa stiker karantina mandiri bagi pemudik dan kerelaan sembilan warga mundur dari penerima program keluarga harapan (PKH) yang sempat viral di Bedoro, dinilai sebagai sesuatu yang bagus dan jadi percontohan bagi desa lain.
Hal itu disampaikan bupati saat hadir di Desa Bedoro dalam rangkaian safari ramadhan, kemarin petang. Bupati hadir sekaligus memberikan sosialisasi pencegahan covid-19.
Di hadapan warga dan para punggawa desa, orang nomor satu di Pemkab Sragen itu menyampaikan pujian bahwa selama ini Desa Bedoro menjadi salah satu desa percontohan dalam penanganan covid-19.
Bupati memuji inovasi yang digalang Pemdes dan Satgas Covid-19 Desa Bedoro yang berinisiatif lewat stiker karantina untuk mengawasi para pelaku perjalanan dalam menjalani karantina mandiri.
“Stiker karantina mandiri dan juga 9 warga yang mundurkan diri dari PKH, itu sebagai sesuatu yang bagus sekali dan bisa jadi percontohan desa lain. Penanganan pocko covid-19 di Bedoro juga menjadi rujukan desa atau kecamatan yang lain,” paparnya.
Bupati juga mengapresiasi transparansi pendataan BLT, PKH, BPNT, Baksos provinsi di Desa Bedoro yang ditampilkan secara transparan di papan desa.
Diharapkan hal itu bisa menjadi contoh dan dilakukan oleh desa lain sebagai bentuk transparansi pendataan kepada publik dan masyarakat.
Sementara dalam kunjungan tersebut, bupati juga berkenan membagikan 627 bantuan untuk KK miskin di Desa Bedoro. Bantuan itu berasal dari Bank Jateng sebanyak 225 paket dan RSI Amal Sehat sebanyak 222 paket.
Kades Bedoro, Prihartono menyambut positif kehadiran bupati di desanya. Mewakili warga, ia menyampaikan terimakasih atas kesediaan bupati yang hadir memberikan sosialisasi sekaligus bantuan kepada warga.
“Ke depannya semoga bisa menjadi penyemangat Desa Bedoro agar bisa tetap berkarya dan menjadi percontohan dalam administrasi dan hal yang lain,” tandasnya. Wardoyo