SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satlantas Polresta Surakarta bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, dan TNI menggelar penyekatan di batas kota selama sepekan ini. Penyekatan dan pemantauan pemudik itu dilakukan di beberapa titik mulai Tugu Makutho, Simpang Faroka, dan kawasan pintu pelintasan Joglo, Nusukan.
Kasatlanas Polresta Surakarta, Kompol Afrian Satya Permadi, menjelaskan ada ratusan kendaraan bernomor polisi luar kota, terutama dari Jabodetabek yang sempat diberhentikan. Hanya saja, kendaraan itu digunakan masyarakat yang berdomisili di Kota Solo.
“Kalau dari pemudik belum ada (yang diberhentikan). Karena kebanyakan plat luar kota namun digunakan orang Solo. Jadi kita lakukan selektif dan prioritas,” kata Afrian kepada JOGLOSEMARNEWS.COM mewakili Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai, Minggu (03/05/20).
“Ada juga yang mobil berplat Jakarta namun itu kendaraan dinas. Makanya kita catat dan periksa secara online bekerja sama dengan Dishub,” tambah dia.
Afrian memaparkan, ada beberapa asumsi yang kemungkinan terjadi, termasuk pemudik asal Jabodetabek yang banyak menggunakan jalan tol, daripada jalur biasa. Hal itu terlihat dari banyaknya kendaraan yang terjaring razia setiba di beberapa daerah seperti Boyolali dan Sragen.
“Mungkin asumsinya daripada lewat jalan utama Solo, lebih baik lewat tol. Tapi kita juga beruntung teman-teman dari polres wilayah barat sudah melakukan penyekatan luar biasa,” ungkap perwira polisi berpangkat melati satu tersebut.
Disinggung soal para pemudik yang kemungkinan lewat jalan kampung guna menghindari penyekatan, Afrian tak menampik akan hal itu. Untuk itu, dirinya berharap peran aktif dari masyarakat terutama memeriksa kendaraan berplat nomor luar kota.
“Kita kan tidak bisa serta merta mengandalkan polisi dan Dishub. Untuk itu, kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah darerah agar RT dan RW aktif peran serta,” tegasnya. Prabowo
