Beranda Daerah Solo Benang Layangan Banyak Makan Korban, Ini Langkah Polresta Solo

Benang Layangan Banyak Makan Korban, Ini Langkah Polresta Solo

Unit Laka Satlantas Polresta Surakarta menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengetahui penyebab tewasnya pemuda yang juga pemilik bengkel sepeda motor yang tewas tersangkut Benang Layangan, Jumat (12/6/2020). Foto: JSNews/Prabowo

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polresta Solo menyikapi adanya seorang warga yang tewas terjerat benang layangan yang terjadi dalam dua minggu terakhir.

Kasus pertama adalah tewasnya pemuda asal asal Kampung Sumber RT 02 RW 08, Sumber, YBS (21) tewas usai tersangkut benang layangan saat melintas di Jalan Tangkuban Perahu, 11 Juni kemarin. Belum genap sepekan, giliran perempuan asal Sumber yang mengalami hal serupa, meski kondisinya selamat.

Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai menjelaskan, pihaknya mengambil sejumlah tindakan. Salah satunya mengintruksikan ke kapolsek seluruh kecamatan serta seluruh jajaran Bhabinkamtibmas untuk turut mengedukasi masyarakat terkait bahaya benang layang-layang.

“Jadi kami sampaikan kepada ketua lingkungan mulai Ketua RT, RW, dan Lurah agar mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak. Karena anak-anak harus selalu dalam pengawasan orang tua agar tidak bermain layang-layang sembarangan,” kata Andy Rifai, Sabtu (20/06/20).

Baca Juga :  Bahlil Optimistis Menangkan Luthfi-Yasin di Pilkada Jateng 2024

“Boleh anak-anak bermain layangan. Namun juga mengutamakan tempat yang aman. Termasuk jangan di pinggir jalan raya,” tambah dia.

Disinggung banyaknya penyebab kasus terjerat berupa benang gelasan, Andy tak menampiknya.

“Tidak menutup kemungkinan ke depan peredaran benang gilas layangan akan dievaluasi,” tegas Andy.

Seperti diberitakan sebelumnya, nasib nahas menimpa pemuda asal Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari. Dia tewas setelah terjerat benang layangan saat melintas di Jalan Tangkuban Perahu, atau tepatnya depan Kantor Pos Mojosongo, Jebres, Kamis (11/06/20) sore.

Kondisi korban cukup memperihatinkan karena mengalami luka parah dengan leher tersayat. Nyawanya tak tertolong karena luka hingga ke pembulu nadi.

Dari informasi yang dihimpun, bermula saat korban yang sehari-hari bekerja di sebuah bengkel motor yang berada di Kawasan Mojosongo, sedang mencoba sepeda motor Kawasaki dengan Nopol AD 2393 QF. Namun nahas, saat melintasi tempat kejadian, korban tak melihat tali layangan yang secara kasat mata tak terlihat. Prabowo