SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Misteri aksi bunuh diri yang dilakukan seorang satuan pengamanan (Satpam) wanita di PT PAN Brothers Sragen bernama Sugiyanti (35), akhir pekan kemarin akhirnya perlahan terkuak.
Sempat beredar kabar depresi masalah ekonomi keluarga hingga spekulasi masalah asmara, penyebab kematiannya akhirnya terkuak karena faktor persoalan ekonomi.
“Informasi yang kami terima, ada hutang di bank Rp 30 juta. Sebenarnya kurang tiga kali angsuran saja. Hanya almarhumah ini kelihatannya kurang terbuka dan cenderung tidak pernah mengungkap ketika ada masalah. Tahu-tahu sudah kejadian kemarin itu,” papar tetangga almarhumah, Sularso kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (9/6/2020).
Ia memastikan tak ada latarbelakang lain, termasuk desas-desus soal asmara. Selama ini, sebenarnya secara ekonomi, keluarga almarhumah juga terbilang cukup karena barusaja selesai membangun rumah.
Kemudian, kondisi ekonomi orangtuanya juga relatif lumayan sehingga seandainya almarhumah terbuka, kesulitan ekonomi yang dialami pasti akan terselesaikan.
Kapolsek Sidoharjo, AKP Agung Ari Purnowo juga memastikan kuat dugaan, aksi bunuh diri yang dilakukan Satpam cantik yang akrab disapa Nanik itu, dipicu persoalan keluarga mengarah ke ekonomi.
“Arahnya memang lebih ke situ (faktor ekonomi),” terangnya.
Almarhumah ditemukan tewas mengapung di Bengawan Solo, Kamis (4/6/2020) pagi.
Jenazah satpam cantik itu ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Bengawan Solo wilayah Cermo, Desa Sribit, Sidoharjo pukul 06.10 WIB dalam kondisi terlentang mengambang di perairan.
Jasad Satpam malang itu ditemukan tewas dengan kondisi masih mengenakan pakaian seragamnya secara lengkap.
Korban ditemukan setelah sebelumnya dilaporkan hilang seusai pamit berangkat kerja, Selasa (2/6/2020) pagi. Satpam wanita itu kemudian dilaporkan tak kunjung pulang hingga Rabu (3/6/2020) petang dan dilakukan pencarian.
Jenazah korban terlacak dari temuan sepatu dan sepeda motor korban yang ditemukan berada di tepi sungai Bengawan Solo wilayah Dukuh Tenggak, Sidoharjo, Sragen pada Rabu (3/6/2020).
Satpam wanita berparas cantik asal Dukuh Jenak RT 7/2, Patihan, Sidoharjo, Sragen itu akhirnya dimakamkan di pemakaman umum Dukuh Kayen, Patihan, Sidoharjo, pukul 11.30 WIB.
Pemakaman diiringi air mata dari kerabat, tetangga dan petakziah. Selain kematiannya yang tragis, sebagian tak kuasa menahan air mata lantatan kepergian Satpam yang akrab disapa Nanik itu meningggalkan dua anak yang masih kecil-kecil.
Sebagian petakziah menitikkan air mata tak tega melihat anak kedua almarhumah yang masih bayi berusia 10 bulan. Sedang anaknya yang besar baru kelas 3 SD.
Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Harno memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. Dari hasil olah TKP dan identifikasi, korban diduga kuat sengaja bunuh diri.
“Kondisi badan tidak ditemukan ada luka atau bekas penganiayaan apapun. Seragam yang dikenakan masih lengkap bahkan dengan jaketnya. Sepatu juga ditemukan dalam kondisi tertata di dekat sepeda motor di lokasi awal korban diduga menceburkan diri ke sungai,” terangnya. Wardoyo