KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Karanganyar, Juliyatmono menegaskan Pemkab belum membuka obyek wisata Tawangmangu kendati sudah menyatakan menerapkan new normal.
Hal itu dilontarkan menyusul membeludaknya warga dan antrian kendaraan yang terjadi di jalan menuju kawasan Tawangmangu akhir pekan kemarin.
Banyaknya warga yang berbondong-bondong menuju ke kawasan obyek wisata Tawangmangu hingga memicu kemacetan luar biasa itu mengundang sorotan di tengah situasi pandemi covid-19 saat ini.
Bupati pun santai menanggapi soal fenomena membanjirnya warga dan kemacetan menuju obyek wisata Tawangmangu itu.
Juliyatmono menekankan, jika saat ini objek wisata di Tawangmangu masih ditutup.
Ia menyebut kerumunan padatnya pengendara dan warga di jalanan sepanjang Tawangmangu itu terjadi karena kondisi hari raya banyak orang keluar rumah.
“Mereka itu tidak berwisata. Karena objek wisata masih turut. Mereka hanya melintasi Tawangmangu dan tidak mampir,” paparnya kepada wartawan kemarin.
Selain itu, Juliyatmono siap memberikan sanksi tegas pada pedagang yang tidak menggunakan masker.
Hal itu berkaitan dengan akan diberlakukannya new normal nanti.
Yuli menegaskan bahwa inti pelaksanaan new normal ini adalah bagaimana masyarakat belajar agar disiplin dari Covid-19.
Ia memandang hal yang terpenting adalah bagaimana masyarakat menjaga kedisiplinan seperti menggunakan masker, disiplin jaga jarak, dan cuci tangan.
“Nanti pada belajar untuk menerapkan kenormalan baru ini,” papar dia.
Dia mencontohkan, seperti makan di tempat pedagang kaki lima (PKL) nanti pedagang harus menggunakan masker.
Bila tidak menggunakan masker akan ada sanksi yang akan diterapkan.
“Kalau ketahuan tidak pakai masker, tutup sementara,” kata dia.
Namun, ia tak menjelaskan secara teknis berapa lama sanksi penutupan bagi PKL yang mbandel tak pakai masker.
Di sisi lain, salah satu warga Sragen, Widodo yang saat hari ahad lalu hendak berkunjung silaturahim ke tempat orangtuanya di Tawangmangu, tidak menampik situasi pengendara dan lalu lintas di sepanjang jalur menuju Tawangmangu, memang macet di luar kenormalan.
“Saya sampai heran. Macetnya minta ampun, hampir ratusan pengendara tumplek blek. Saya sempat berfikir apakah mau berwisata padahal katanya Tawangmangu masih ditutup. Saya sampai berjam-jam terjebak macet,” ujar pria asal Kecamatan Sidoharjo itu. Wardoyo