SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gelombang pasien positif terpapar Covid-19 di Kota Semarang kembali sangat menggetarkan. Betapa tidak, penularan Covid-19 di Kota Semarang sejak hari raya Idul Fitri 1441 H terus mengalami peningkatan.
Tercatat, pada Jumat (5/6/2020) kemarin, ada 497 orang di Kota Semarang terpapar Covid-19. Rinciannya, sebanyak 282 orang dinyatakan sembuh, 48 orang meninggal dan yang masih dirawat sebanyak 167 pasien.
Bahkan, jumlah pasien positif Covid-19 saat ini telah melampaui sebelum diterapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Di sisi lain, penerapan PKM akan berakhir pada Minggu (7/6/2020) besok.
Melihat fakta itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kota Semarang (Pemkot), khususnya kepada Wali Kota Hendrar Prihadi.
Lebih detail, Ganjar menyebutkan, apapun kebijakan yang nantinya akan diterapkan di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah pada prinsipnya sama. Menurut dia, hal yang terpenting adalah pengawasan yang ketat kepada masyarakat agar virus corona tidak terus meluas.
“Yang penting mau PSBB atau PKM, seketat apa kita bisa mengawasi. Makanya perlu tindakan pengetatan dalam konteks itu. Mau status apa aja lah yang penting pengetatan. Saya sih akan mengikuti,” kata Ganjar, kemarin.
Lebih lanjut, Ganjar menegaskan agar Pemkot Semarang tidak ingin terburu-buru menerapkan kebijakan new normal sebelum curva Covid-19 menurun. Ia juga mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat Jateng yang masih bekeluyuran dalam situasi pandemi Covid-19 ini. Padahal, virus itu cukup berbahaya, meskipun kasus Covid-19 di Jateng mengalami fluktuatif.
“Kemarin fluktuasinya naik-turun, sempat di bawah 1 persen, kini naik, terus sampai 1,1 persen, kemarin 1,4 persen dan sekarang turun lagi 1,2 persen. Jadi sebenarnya masih fluktuatif. Maka saya sampaikan ke kawan-kawan yuk kita latihan, yuk kita pakai masker. Saya kemana-mana teriaknya pasti pakai masker,” kata dia.
Ganjar Pranowo meminta Pemkot Semarang lebih tegas dalam menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Pasalnya, dia melihat masih banyak warga Kota Semarang yang mengabaikan ketentuan pemerintah untuk menekan persebaran covid-19.
“Memang butuh tindakan lebih keras lagi, serta peningkatan pengawasan, karena saya masih melihat banyak orang berkerumun. Penjual pembeli tidak ada jarak dan banyak yang tidak pakai masker. Saya minta Pemkot bersama kepolisian, Satpol PP dan TNI rutin melakukan patroli untuk mengingatkan itu. Kalau perlu, kami bantu dari tim Satpol PP Pemprov. Satria Utama