SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mencermati perkembangan penyebaran Covid-19 di wilayahnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali mengambil langkah tegas. Pihak Pemkot Semarang melakukan penutupan sementara Pasar Wonodri.
Penutupan sementara ini diberlakukan selama tiga hari mulai Jumat (12/6/2020) hari ini hingga Minggu (14/6/2020) mendatang. Kebijakan ini diberlakukan setelah ditemukannya sejumlah pedagang yang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 usai menjalani tes missal di area tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman kepada wartawan menyatakan, pihaknya kembali melakukan penutupan sementara pasar tradisional, yakni Pasar Wonodri sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang kian merebak di Kota Semarang pada pertengahan bulan Juni 2020. Ia menyebut, penutupan sementara di area pasar yang terletak di wilayah Kecamatan Selatan ini diberlakukan selama tiga hari.
“Penutupan sementara dilakukan untuk proses sterilisasi pasar atau penyemprotan disinfektan. Untuk selanjutnya dilakukan penataan dan penegakan disiplin protokol kesehatan,” ungkap Fravarta saat dikonfirmasi wartawan, siang ini.
Menurut Fravarta, sterilisasi pasar dilakukan karena Dinas Kesehatan Kota Semarang menemukan kasus positif covid-19 saat dilakukan swab tes beberapa waktu lalu terhadap pedagang dan pengunjung. Kendati demikian, pihaknya belum bisa menyampaikan secara detail jumlah pedagang atau pengunjung yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
“Secara detail, untuk jumlahnya, saya belum tahu secara pasti berapa jumlahnya. Tindakan penutupan selama tiga hari yakni sampai minggu (14/6/2020),” imbuh dia.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Fravarta Sadman, pada Kamis (11/6/2020) kemarin, Pasar Karangayu saat ini sudah beroperasi kembali setelah dilakukan penutupan selama tiga hari sejak Senin lalu.
Sementara itu, Pasar Mangkang juga telah dibuka mulai Jumat hari ini setelah dilakukan penutupan. Selama dibuka kembali petugas meningkatkan pengawasan terkait ketertiban pedagang dan pengunjung pasar dalam mematuhi standard operational procedure (SOP) yang sesuai dengan protokol kesehatan.
“Petugas kami juga telah melakukan penataan dengan sistem atur ulang jarak antar pedagang dan lebih memperketat protokol kesehatan sehingga baik pedagang maupun pembeli aman dan nyaman,”sambung dia.
Masyarakat Diminta Tidak Cemas Berlebihan
Sebelumnya diberitakan JOGLOSEMARNEWS.COM , pandemi Covid-19 kian menyebar di Kota Semarang pada pertengahan bulan Juni 2020. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyatakan sekitar 20 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) setempat terinfeksi virus corona.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, meminta seluruh masyarakat Kota Semarang meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah virus corona. Meski demikian, masyarakat diminta untuk tidak panik dan cemas secara berlebihan.
“Masyarakat Kota Semarang harus menghindari rasa cemas dan rasa takut terhadap virus corona. Hindari kecemasan yang tidak perlu. Lakukan aktivitas, baik kerja maupun olahraga dengan seimbang kebiasaan yang baru ini.
Kebiasaan mencuci tangan, menggunakan masker saat berada di luar rumah untuk melindungi diri dari penularan Covid-19 juga bisa melindungi kita dari penularan Covid-19,” terang Hendi Hendi sapaan akrab orang nomor satu di Kota Semarang saat memberikan keterangan resmi, Kamis (11/6/2020).
“Kita terus melakukan penelurusan. Masyarakt tidak boleh takut, tetap harus waspada. Jangan jauhi orangnya tapi jauhi penyakitnya. Jangan mengucilkan pasien yang positif Covid-19, bantu mereka, motivasi mereka agar segera sembuh,” sambung Hendi.
Lebih lanjut, Hendi menyebutkan, hasil alat tes Covid-19 lewat metode polymerase chain reaction (PCR) pada gelombang kedua ada sekitar 20-an ASN di lingkungan Pemkot Semarang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
“Berdasarkan test swab pada gelombang kedua, sekitaran 20 pegawai (ASN) kami terinfesksi Covid-19. Dari jumlah tersebut, 10 ASN yang terinfeksi virus corona merupakan pejabat structural,” bebernya.
Dijelaskan oleh Hendi lebih lanjut, para ASN yang terinfeksi virus corona, saat ini tengah menjalani karantina secara mandiri, menjalani karantina di rumah dinas Wali Kota Semarang serta di Balai Diklat. Hendi juga memastikan, seluruh ASN tersebut dalam kondisi yang baik. Kondisi kesehatan yang sudah mulai membaik ditunjukan dengan hasil negatif pada swab test selanjutnya.
“Hasil analisa kami, faktor penyebab para ASN yang terinfeksi virus corona merupakan tim penindak dari Satpol PP, di sisi lain terpapar virus kebetulan saat berinteraksi di ruang kerja,” imbuh dia. Satria Utama