Beranda Umum Nasional Pembatalan Ibadah Haji Pukulan Keras bagi Garuda

Pembatalan Ibadah Haji Pukulan Keras bagi Garuda

Ibadah haji di Arab Saudi. Foto/Tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Telah menyumbang pendapatan sekitar 10 persen dari tahun ke tahun bagi PT Garuda Indonesia (Perseroan) Tbk, pembatalan haji tahun 2020 ini menjadi pukulan keras bagi Garuda.

Demikian dikatakan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra.

“Kalau haji dibatalkan, dampak ke penurunan pendapatan signifikan karena 10 persen hilang. Dan ini jadi pukulan keras untuk Garuda,” ujar Irfan dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat (5/6/2020).

Padahal menurut Ifan, biasanya, perseroan menikmati masa sibuk di tiga musim. Selain musim haji, musim Libur Lebaran dan akhir tahun menjadi momentum bagi perusahaan untuk memperoleh profit.

Di samping itu, Irfan juga mengakui bahwa perusahaan sebelumnya telah menyiapkan armada untuk penerbangan haji tersebut.

Baca Juga :  Hilang 7 Hari, Jurnalis Metro TV Sahril Helmi Ditemukan Tak Bernyawa

Setidaknya ada 16 pesawat berbadan lebar dengan tipe Boeing 777 dan Airbus yang disediakan. Kendati begitu, Irfan memastikan perusahaan belum mengeluarkan dana apa pun untuk deal atau kerja sama dengan pihak lain.

Pembatalan Ibadah Haji 2020 sebelumnya diumumkan oleh Kementerian Agama pada 2 Juni 2020. Menteri Agama Fahcrul Razi mengatakan, pandemi ini berdampak pada semua aspek sosial keagamaan.

Kementerian lalu membentuk pusat krisis Haji 2020. Pusat krisis itu diberi mandat untuk mitigasi penyelenggaraan haji 2020.

“Tim ini sudah membentuk kajian khusus tiga skema penyelenggaraan haji,” kata Fahcrul Razi saat konferensi pers pada Selasa (2/6/2020).

Ketiga skema itu adalah haji normal, dibatasi, atau dibatalkan. Memasuki Mei, opsi tersebut mengerucut pada pembatasan atau pembatalan.

Ia mengatakan Arab Saudi juga pernah berkali-kali menutup Ibadah Haji. Bahkan, kata dia, Indonesia pernah meniadakan keberangkatan Haji karena ada Agresi Militer Belanda dulu kala.

Baca Juga :  Prabowo Sindir Ada “Raja Kecil” yang Melawan Kebijakan Efisiensi Anggaran, Siapa?

www.tempo.co