SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tugu persaudaraan setia hati terate (PSHT) di Sragen kembali menjadi sasaran perusakan. Sebanyak tiga tugu di tiga kecamatan dilaporkan dirusak secara beruntun, Minggu (5/7/2020) pagi.
Pelaku diperkirakan mencapai lebih dari 200 orang dan ditengarai berasal dari salah satu perguruan silat lainnya. Video aksi perusakan itu juga beredar luas.
Aksi perusakan dilakukan oleh ratusan orang yang mayoritas muda usia. Mereka melakukan konvoi sembari menggempur tugu milik PSHT di tiga lokasi.
Data yang dihimpun di lapangan, aksi perusakan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Tidak ada yang tahu bagaimana awal mulanya. Rombongan ratusan pemuda dengan motor itu berkonvoi.
Konvoi melintasi wilayah Sukodono, Mondokan dan Gesi. Menurut kesaksian warga, tiba- tiba di tiga wilayah itu, rombongan konvoi berhenti dan kemudian merusak tugu berlambang PSHT.
“Informasi masig simpang-siur ini baru kita pastikan. Tapi untuk sementara, data awak, ada tiga titik yang jadi sasaran perusakan. Yakni di Mondokan, Gesi dan Sukodono,” papar Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo kepada wartawan ditemui di Mapolres, Minggu (5/7/2020).
Menurutnya, saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Pihaknya meminta masing-masing pihak saling menahan diri dan mempercayakan penanganan kasus perusakan kepada kepolisian.
“Tolong sama-sama mengerem. Jangan sampai berkelanjutan dan merugikan berbagai macam pihak. Percayakan kami, tetap utama kami jaga kondusivitas,” terangnya.
Sementara, Kapolsek Gesi Iptu Teguh Purwoko membenarkan ada satu tugu di Sapen, Gesi yang jadi sasaran perusakan. Ia memastikan saat ini masih melakukan pendalaman dan mempertemukan masing-masing pihak.
“Masih kami dalami. Ini tadi kami masih membahas dengan masing-masing ranting,” paparnya.
Berdasarkan info awal, perusakan diawali dengan konvoi menggunakan atribut perguruan silat dan berkendaran motor kurang lebih 500an orang.
Massa bergerak dari selatan wilayah Tangkil menuju Tanggan dan saat melintas menuju di Dusun Pinggir, Sapen merusak tugu PSHT.
Tidak hanya itu, massa konvoi juga merusak satu rumah warga PSHT yang ada di dekat tugu. Selama perusakan, warga tak ada yang berani mendekat dan situasi mencekam. Setelah merusak tugu, massa melanjutkan konvoi sambil wer-weran. Wardoyo