Beranda Daerah Semarang Dunia Kedokteran Berduka, Terpapar Covid-19 Empat Dokter di Semarang Raya Meninggal Dunia

Dunia Kedokteran Berduka, Terpapar Covid-19 Empat Dokter di Semarang Raya Meninggal Dunia

Ilustrasi tenaga medis. Pixabay

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah dokter yang melayani pasien corona virus disease 2019 meninggal dunia di tengah meningkatnya jumlah kasus virus corona di Kota Semarang. Kabar duka ini menyelimuti dunia kedokteran di wilayah Jawa Tengah.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang, Elang Sumambar mengkonfirmasi empat dokter meninggal dunia akibat terpapar covid-19. Keempat dokter yang meninggal dunia bertugas menangani pasien covid-19 di rumah dinas Wali Kota Semarang. “Ada empat dokter di Semarang Raya meninggal dunia,” terang Elang Sumambar, Kamis (9/7/2020).

Dijelaskan lebih detail, Elang menyebut, dua dari empat dokter yang meninggal dalam satu keluarga. Keduanya merupakan kakak beradik. Informasi yang dia dapat, salah satu dokter yang meninggal dunia adalah dokter Sang Aji sudah dimakamkan di TPU Madinah Memorial Park Kabupaten Semarang oleh kerabat dekatnya. Ia menyebutkan, sebelumnya dokter Sang Aji sendiri dirawat di RSUD Wongsonegoro pada 1 Juli dan meninggal pada Senin 6 Juli 2020. Kemudian tim melakukan tracking kepada keluarganya untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

“Dari hasil tracking anak dan istri dokter Sang Aji juga positif covid-19 setelah dilakukan penelusuran lebih mendalam di lingkungan keluarga besarnya,” urainya.

Selain itu, adik Sang Aji yang bernama Eliana Widiastuti juga diketahui telah meninggal dunia terpapar Covid-19. Diketahui dokter Elianna bertugas di Puskesmas Halmahera Semarang Timur. Almarhumah meninggal dunia setelah mengikuti prosesi pemakaman ayahnya yang meninggal pada 28 Juni 2020.

Baca Juga :  Buntut Pelajar di Semarang Tertembak, IPW Meyakini Terjadi Tawuran Antar Geng Motor

“Kronologinya dokter Elianna semula mengeluh sakit setelah mengikuti prosesi pemakaman ayahnya. Siangnya dilakukan perawatan di rumah sakit Roemani. Beberapa jam di sana, dia dinyatakan sudah meninggal dunia. Kita mengetahui bahwa di kalangan keluarga Sang Aji ini sudah dipastikan tertular virus corona,” ujar dia.

Lebih detail, ia menyampaikan, selain dua dokter di Semarang, ada dokter Ane Rovian bertugas di Puskesmas Welahan Jepara juga meninggal dunia. Dia meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit Telogorejo Semarang.

“Dokter Rovian asal Kudus dan sudah dimakamkan. Sedangkan dokter Sovian Endin meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit Moewardi Solo. Dokter asal Purwodadi meninggal pada Rabu 8 Juni 2020 pukul 16.30 WIB,” beber dia.

Menurut Elang, banyaknya tim dokter yang meninggal terpapar covid-19, meminta para dokter perlu diperiksa secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan.

“Haris ada jaminan perlindungan dengan cara pemeriksaan berkala bisa rapid tes dan swab tes. Itu untuk mengantisipasi gejala awal kondisi tenaga medis. Dengan mendeteksi gejala awal, tim medis bisa melakukan tindakan awal,” ungkapnya.

Meski profesi dokter, mereka tidak mengetahui sumber dari penularan virus covid-19. Adapun rentan tertular dari pasien dan rekan sejawatnya. Pihaknya selalu menekankan pentingnya menerapkan protokol pencegahan penularan covid-19. Apapun bentuknya dokter siapa pun tidak mengabaikan hal itu.

Baca Juga :  Guru Sekolah di Jepara Diserempat Lalu Ditembak Saat Akan Menjemput Anaknya

Elang juga berharap tidak ada lagi tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan covid-19. Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah agar memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan dengan melakukan upaya pemeriksaan berkala.

“Baik dari mereka yang langsung terjun menangani covid-19 maupun di faskes seperti puskesmas, klinik atau dokter praktek mandiri diberikan perlindungan dengan pemeriksaan berkala,” tambahnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

“Kami selalu tekankan ikuti protokolnya. Untuk tenaga kesehatan selalu pakai alat pelindung diri yang benar, jaga jarak, sering cuci tangan serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” pungkas dia. Satria Utama