SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tidak hanya kembali ke status zona merah, Kota Solo juga berpotensi masuk kategori zona hitam. Hal itu bisa terjadi jika terjadi penularan lebih luas pada pasien positif Corona Klaster mahasiswa UNS Solo.
“Untuk itu kami mendorong pihak RSUD dr Moewardi untuk melakukan tracing secara masif kepada seluruh kontak erat para mahasiswa yang positif tersebut. Karena 15 dari 25 orang itu ternyata warga Solo. Dan mereka praktek di RS swasta juga,” papar Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, Senin (13/7/2020).
Terkait hal itu, Pemkot Solo semakin ketat menerapkan peraturan pencegahan penularan covid-19 diantaranya melarang anak di bawah usia 15 tahun untuk masuk ke pusat keramaian.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni melakukan penertiban bagi warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan dan melarang anak di bawah usia 15 tahun masuk ke kawasan Alun-alun Kidul akhir pekan lalu.
“Saat ini siswa sekolah juga sudah memasuki tahun ajaran baru. Namun kami masih memberikan kebijakan pada mereka untuk belajar dari rumah secara daring,” tegas Ahyani.
Sebelumnya, jumlah pasien positif Corona warga Kota Solo meroket dalam satu hari. Minggu (12/7/2020), jumlah pasien positif covid-19 di Kota Bengawan tambah 18 orang.
Sabtu (11/7/2020) sebelumnya, jumlah pasien positif Corona warga Solo di angka 45 orang. Dengan penambahan tersebut, maka warga Solo positif Corona menjadi 63 orang. Prihatsari