Beranda Daerah Sragen Kerugian Kebakaran Pabrik PT BATI Sragen Ditaksir Capai Miliaran Rupiah. Api Baru...

Kerugian Kebakaran Pabrik PT BATI Sragen Ditaksir Capai Miliaran Rupiah. Api Baru Padam Pukul 22.45 WIB

Petugas masih memadati lokasi gudang pabrik PT BATI yang terbakar dan barusaja berhasil dipadamkan. Foto/Istimewa
Petugas masih memadati lokasi gudang pabrik PT BATI yang terbakar dan barusaja berhasil dipadamkan. Foto/Istimewa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Kebakaran hebat yang melanda gudang milik pabrik tekstil PT Bintang Asahi Tekstil Industri (BATI) Sragen di Desa Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Kamis (16/7/2020) malam ditaksir mencapai angka miliaran rupiah.

Meski belum ada rilis resmi dari otoritas PT tersebut, sejumlah pihak memprediksi kebakaran hebat yang melanda gudang berisi bahan kapas itu menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.

“Kalau taksirannya ya bisa miliaran. Tergantung dari banyaknya bahan kapas yang terbakar. Tapi yang jelas satu bangunan gudang sudah terbakar,” papar Ketua Apindo Sragen, Suwardi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (17/7/2020).

Suwardi yang juga manajer PT Kenaria dan berlokasi dekat dengan PT BATI itu menguraikan, terkait musibah itu, pihak manajer personalia PT BATI sudah memberitahu dirinya.

Baca Juga :  Dahsyat, Kampanye Terbuka Bowo Suwardi di Sragen Didukung Langsung Presiden Prabowo dan Masa Pendukung Penuhi Lapangan Nglorog Hingga Jalan Raya Sukowati

Namun belum disampaikan secara detail perihal kerugiannya. Ia juga menyampaikan biasanya karena ada kebakaran, operasional dihentikan sementara waktu.

Di sisi lain,Kapolsek Sidoharjo AKP Agung Ari Purnowo mengatakan kobaran api berhasil dipadamkan pukul 22.45 WIB.

Api berhasil dijinakkan setelah petugas Damkar dari berbagai wilayah dikerahkan dengan sedikitnya mengoperasikan 10 armada mobil Damkar.

“Semalam padam sekitar pukul 22.45 WIB,” tuturnya.

Namun ia juga mengaku belum bisa melaporkan taksiran angka kerugian. Pihaknya masih menunggu laporan dari pihak pabrik yang diakuinya sedikit agak tertutup.

“Sampai sekarang kami juga kesulitan membuat laporan kerugian karena masih menunggu koordinasi dengan pihak pabrik dulu. Masih dalam perhitungan,” tukasnya. Wardoyo