KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Kemelut di tubuh PSSI Asosiasi Kabupaten (Askab) Karanganyar kian melebar. Kamis sore (9/07/2020), kubu anti kongres mendatangi Panitia Pelaksana Panpel Konggres PSSI Askab Karanganyar dan kantor Panpel Kongres yang menempati Kantor Dinas Pariwisata Pemuda & Olahraga (Disparpora) setempat.
Pada kesempatan itu terjadi pertemuan kedua kubu dalam suasana memanas dan menemui jalan buntu karena masing-masing pihak gagal menghasilkan kesepakatan.
Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM di lokasi, kubu yang menentang pelaksanaan kongres datang ke tempat itu disertai calon ketua PSSI Karanganyar yakn Kiswadi Agus, Bibit Suwanto, Dita Arrosyid dan Rohmat Kacak.
Sedangkan pihak yang mempersiapkan pelaksanaan kongres diwakili oleh Plt PSSI Karanganyar Dwi Purwanto, Ketua Panpel Tony Hatmoko serta Gepeng pemain senior sepakbola Karanganyar dan Ardianto salah satu panitia yang juga staff Disparpora.
Anggota kubu kontra Kongres PSSI, Bibit Suwanto mengatakan kedatangannya ke markas Panpel itu bukan untuk menanyakan perihal keabsahan Plt Dwi Purwanto di PSSI Karanganyar. Selain itu kubu kontra juga mendesak agar Panpel dan Plt bisa hadir mendatangi acara Audiensi yang akan digelar kubu kontra kongres di Gedung KONI pada Jumat (10/07/2020).
“Apapun itu pecah dua kubu pro dan kontra kongres tak bisa dipungkiri namun kedatangan kami disini berusaha untuk mencari win-win solusi terkait menjelang pelaksanaan Kongres PSSI pada juli mendatang,” ujarnya.
Namun Bibit menyayangkan sikap kubu pro kongres yang bersikeras merasa benar dan dimintai kesanggupan untuk hadir pada acara audiensi Hari Jumat pun tidak bisa memberi kepastian. “Ya monggo saja jika mereka egois, kami pun tetap berlanjut,” katanya.
Tak pelak dengan rasa marah, kubu kongres meninggalkan lokasi pertemuan. Panpel Konggres PSSI hanya mendengarkan dan menerima masukan saja untuk selanjutnya dilaporkan pada Asprov PSSI Jateng.
Ketua Panpel Konggres PSSI Askab Karanganyar Tony Hatmoko menjelaskan soal audiensi yang diselenggarakan kubu kontra kongres, pihaknya tidak bisa memastikan. “Sebenarnya semua tidak berkeberatan hadir namun karena undangan audiensi itu mendadak dan baru disampaikan pada kami H-1 sedangkan jadwal acara padat sehingga ya maaf saja kami tidak bisa hadir,” tandasnya. (Beni Indra)