JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) bernama Taka meninggal dunia usai ditabrak lari oleh seorang pengendara sepeda motor di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (23/7). Saat peristiwa itu terjadi, korban sedang bertugas menyapu jalanan.
“Kejadian tujuh pagi (pukul 07.00 WIB) tadi,” kata Kapolsek Kelapa Gading Jakarta Utara, Kompol Rango Siregar saat dikonfirmasi pada Kamis.
Rango mengungkapkan, awalnya, korban sedang menjalankan tugasnya, yakni menyapu di pinggir Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Namun, tiba-tiba pengendara sepeda motor melintas dan menabrak Taka.
“Iya benar, dia lagi kerja menyapu di pinggir jalan saat itu. Almarhum lagi kerja ya itu, kemudian ditabrak,” ucap Rango.
Taka yang disemayamkan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dilepas oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Sebelum itu, Anies memang datang takziah dan mengikuti Sholat Jenazah di Masjid Jami’ Al-Ihsan Kelapa Gading. Dengan mengenakan pakaian dinas dan memakai masker, Anies menjadi makmum.
Dia pun menuliskan unek-uneknya lewat akun Facebook pribadinya. Dia geram dengan penabrak Taka yang tak bertanggung jawab. Di akhir tulisan, Anies menuliskan tagar #ABW yang berarti itu hasil tulisannya sendiri. Berikut tulisannya.
Hai kau Pengecut…!!
Dari persembunyianmu, kau buka berita-berita online. Carilah berita soal petugas PPSU Jakarta.
Lalu…
Lihatlah wajah Cantika, bayi 3 bulan, ia kini yatim…
Lihatlah wajah anak Melati, ia kini yatim
Lihatlah wajah istrinya, ia kini janda
Mereka adalah istri dan anak dari petugas kebersihan yang kau hajar dengan motormu tadi pagi. Dia terkapar, tak lagi bernyawa. Dan kau ngacir… lari!!
Bukan cuma lepas tanggung jawab, kau menghina diri sendiri. Menghinakan Ibumu, orang tuamu. Seakan ibumu, ayahmu tidak pernah mendidikmu soal tanggung jawab.
Kau pergi tanpa jejak. Jangankan mengurus ke rumah sakit, ikut berhentipun tidak. Kau tinggalkan ia terkapar di jalanan, kau pikir yang kau tabrak itu gelondongan kayu!??
Ketahuilah, dia manusia, namanya Taka. Umurnya 43 tahun. Dia adalah ayah, dia suami.
Dia pekerja keras. Dia berjuang untuk keluarganya. Tiap pagi, jam 3 dini hari dia berangkat dari rumah. Dia membersihkan jalanan disaat mayoritas masih terlelap.
Sejak pagi air mata istri dan anaknya mengalir tanpa batas. Bayi umur 3 bulan ini digendong dan ditatap sendu oleh ibunya.
Bayi itu terus-menerus senyum, tidak ada suara tangis darinya; seakan menghibur ibunya yang sedang runtuh perasaannya, menghibur kakaknya yang sedang duka tak terbatas. Bayi itu dinamai ayahnya: Cahaya Cantika. Bayi itu kelak hanya bisa lihat foto ayahnya.
Keluarga amat sederhana itu siang tadi pulang ke Indramayu, membawa pulang jenazah suami dan ayahnya. Ratusan petugas PPSU ikut melepas. Bayi Cantika digendong ibunya, duduk di kursi depan. Saat sirene berbunyi, kendaraan bergerak, dan suasana haru memuncak. Taka diantar pulang ke kampung halaman untuk selamanya…
Hai Kau penabrak lari… Datangi kami, laporkan diri. Ambil tanggung-jawab. Mintalah maaf dari keluarganya dan ampun dariNya. Lalu, hadapi hukum dan pengadilan di tanah ini. Semoga itu bisa meringankan bebanmu.
Tapi kalau Kau terus sembunyi. Ingat, Kau mungkin bisa melarikan diri dari tanggung-jawab di dunia, tapi ingat kau tidak akan bisa lepas dari tanggung-jawab dihadapan Allah Sang Maha Menghakim, Al Hakam. Jangan harap kau bisa ngacir dari pengadilanNya.
Buat kita semua, doakan Taka. Doakan keluarganya. Allahyarham Taka ditinggikan derajatnya di sisi Allah, dimuliakan tempatnya, dan dilipatgandakan hitungan pahala atas setiap amalnya.