![protokol kesehatan wisata](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2020/07/protokol-kesehatan-wisata.jpeg?resize=640%2C496&ssl=1)
UNGARAN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Ratusan pegiat dan pekerja pariwisata di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang kembali menggelar aksi penegakkan disiplin protokol kesehatan, Kamis (23/7/2020) petang. Aksi ini digelar menyambut dibukanya kembali izin operasional tempat hiburan dan wisata di Kabupaten Semarang.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Pariwisata Kabupaten Semarang, Ir. Budi Satriyo di sela kegiatan tersebut mengungkapkan, aksi untuk meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan ini diikuti oleh karyawan agrowisata, hotel, taksi online, tukang ojek wisata, sopir mobil carteran dan karyawan karaoke serta sopir Jeep Tour.
Mereka dengan semangat membagi-bagikan masker dan pencuci tangan kepada warga di kawasan wisata Bandungan.
Aksi inj juga sebagai bentuk ungkapan gembira atas kebijakan Bupati Semarang yang telah memberikan izin operasional untuk tempat wisata dan hiburan di kabupaten Semarang.
“Aksi damai ini dilaksanakan dengan wujud gerakan cuci tangan pakai sabun atau cairan sanitizer di pasar wisata dan pasar Bandungan serta Pasar Agrobisnis di Desa Jetis Bandungan,” terang Budi.
“Dalam aksi bhakti sosial ini, kami juga membagikan ribuan masker kepada pedagang dan pengunjung pasar serta para pengguna jalan, serta masyarakat yang beraktivitas di sekitar,” sambung Budi.
Lebih detail, Budi menjelaskan, aksi damai ini dilakukan setelah sebelumnya para pelaku wisata di Bandungan menuntut sejumlah tempat usaha pariwisata dan hiburan yang tutup selama lima bulan ini. Pelaku wisata berharap agar seluruh objek wisata di Bandungan segera dibuka dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
“Kami menyambut baik kebijakan Bupati Semarang, dr. Mundjirin, ES, SPOG yang akhirnya membuka seluruh tempat usaha pariwisata dan hiburan. Pihaknya juga akan mematuhi aturan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah dalam rangka pencegahan covid-19,” tandasnya.
Ia mengaku telah merasa lega, dengan keluarnya kebijakan pembukaan tempat wisata dan hiburan di Bandungan.
“Ini sebuah langkah cerdas untuk penanganan covid-19, menekan penularannya tanpa harus mematikan perekonomian masyarakat. Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Semarang untuk penanganan covid-19,” sambung dia.
Budi Jaya
Budi berharap kembali tempat wisata dan hiburan di Bandungan segera dibuka. Dengan dibukanya tempat wisata dan hiburan niscaya ekonomi masyarakat mulai menggeliat. Sebab ini menyangkut harkat hidup orang banyak. 1.025 karyawan dari sektor wisata dan hiburan yang menanggur. Bisnis terkait kena efek domino seperti warung makan, laundry, toko oleh-oleh, taksi online dan ojek.
Pada bagian lain, General Manajer Taman Bunga Celosia Bandungan, Riyan Firmansyah membeberkan, walaupaun hanya resto di tengah taman bunga yang dibuka, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan di wisata Taman Bunga Celosia yang dikelolanya.
Dengan adanya kebijakan pembukaan tempat wisata pihaknya akan lebih memperketat protokol kesehatan dan akan membantu pemerintah untuk mencegah penularan dengan terus sosialisasi ke masyarakat dan membagikan masker dan handsanitizer. Ia menyebutkan, untuk di Celosia di Bandungan ini kami bagikan 1000 masker di pasar dan jalanan serta di lingkungan usaha.
“Sore ini (kemarin) kami bagikan di Pasar Agrowisata Jetis, sebab klaster paling tinggi di area pasar,” urai dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih, menyampaikan apresiasi gerakan cuci tangan setiap tiga jam yang dilaksanakan serentak se Kecamatan Bandungan. Dewi juga mengapresiasi gerakan yang digelar sejumlah elemen masyarakat Bandungan khususnya di bidang pariwisata.
Bahkan Dewi dan stafnya juga turut serta keliling pasar Bandungan untuk mensosialisasikan protokol kesehatan terhadap pedagang dan pengunjung pasar.
“Kami minta semua pelaku usaha pariwisata dan hiburan untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal ini menjadi upaya pencegahan covid-19,” imbuh dia. P Yoga | Satria Utama