Beranda Daerah Semarang Rumah Isolasi Pasien Covid-19 di Semarang Dikabarkan Penuh, Hendi : Itu Berita...

Rumah Isolasi Pasien Covid-19 di Semarang Dikabarkan Penuh, Hendi : Itu Berita Hoaks

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat memberikan keterangan kepada para awak media. Foto: JSNews/Satria Utama

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Daya tampung dua rumah karantina isolasi pasien covid-19 milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dipastikan masih mencukupi. Dua tempat isolasi tersebut yakni di Rumah Dinas Walikota Semarang dan Balai Diklat. Penegasan itu disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Rabu (15/07/2020).

“Saya tegaskan masih ada tempat (untuk menampung pasien covid-19),” tegas Hendi sapaan akrab orang nomor satu di Kota Semarang ini.

Lebih detail, Hendi menyampaikan, pihaknya membantah beredarnya kabar jika dua tempat isolasi sudah tidak dapat lagi menampung merawat baik pasien yang status orang tanpa gejala maupun pasien dalam pengawasan karena sudah penuh. Hendi menegaskan bahwa kabar tersebut merupakan berita bohong atau hoaxs.

Hendi memastikan dua tempat isolasi masih bisa menerima pasien covid untuk menjalani isolasi dan perawatan.

“Saya tegaskan yang beredar di media sosial itu hoaks. Tempat isolasi kami masih ada tempat untuk menampung pasien covid-19. Jika ada kabar sudah penuh (tempat isolasi) itu tidak benar itu hoaxs,” terang Hendi.

Baca Juga :  Mineral Esensial Le Minerale Kembalikan Kesegaran Tubuh 2.500 Pelari di Semarang 10K 

Dijelaskan oleh Hendi lebih lajut, terkait penanganan untuk kasus covid-19 di Kota Semarang sudah sangat maksimal. Dirinya juga mengakui, bahwa saat ini tren covid-19 di Kota Semarang masih terus melonjak.

Saat ini kasus Covid-19 di kota itu berjumlah 865 kasus dengan angka kematian 215 kasus. Sementara jumlah angka kesembuhan mencapai angka 1490 kasus.

“Penambahan angka positif covid-19 ini tak lepas dari tes massal sebagai upaya deteksi dini, baik rapid test maupun swab test yang dilakukan di sejumlah tempat keramaian seperti pasar, mal dan perkantoran,” ujar Hendi.

Digencarkannya tes diagnostik cepat atau rapid test dan swab secara acak terhadap pengunjung maupun karyawan pada pusat perbelanjaan modern, menurut Hendi itu untuk mengetahui kesehatan mereka dalam upaya mendeteksi serta mencegah penyebaran covid-19menyusul dibukanya kembali sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Semarang.

“Trennya memang masih naik, angkanya naik. Tapi harus kita sikapi secara positif karena muncul dari tes massal yang terus kita lakukan sebagai deteksi dini. Kami bahkan sudah menyiapkan dan akan melakukan tes massal covid sampai akhir tahun,” sambung Hendi.

Baca Juga :  Gumaya Tower Hotel Suguhkan Pengalaman Tahun Baru Tak Terlupakan

Hendi juga menekankan, Pemkot Semarang memiliki komitmen besar untuk membantu warga di masa pandemi covid-19 saat ini. Satria Utama