SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Manajemen RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen memutuskan mengosongkan dua bangsal yakni Sakura dan Aster menyusul serangan covid-19 yang menerpa 20 petugas medis dan karyawan di rumah sakit itu.
Dua bangsal itu diputuskan ditutup untuk pelayanan pasien dan dialihfungsikan untuk ruang isolasi bagi pasien covid-19 non tenaga kesehatan (nakes) dan petugas RSUD Sragen.
“Bangsal Aster dan Sakura kita jadikan ruang isolasi. Bangsal Mawar sebelum timurnya Teratai dipindahkan. Kami hanya punya bangsal yang sekiranya dianggap lebih aman. Untuk Sakura dan Aster untuk isolasi tapi khusus untuk pasien nonnakes,” papar Dirut RSUD dr Soehadi Prijonegoro, Didik Haryanto didampingi Wakil Dirut, Joko Haryono, Rabu (19/8/2020).
Didik menguraikan dari 20 petugas yang positif itu terdiri dari 14 tenaga kesehatan, sisanya adalah cleaning service, admin, sekuriti dan petugas pendorong pasien.
Ia memastikan kondisi nakes dan petugas yang positif itu dalam kondisi baik. Mereka semuanya dikarantina di Bangsal Teratai yang sudah disiapkan untuk karantina khusus nakes dan petugas RSUD.
“Kondisi mereka secara keseluruhan Alhamdulillah baik. Tadi malam kami bincang-bincang langsung dengan mereka, kami tanya apakah ada keluhan klinis, mereka nggak ada masalah,” urai Didik.
Sementara, Wadir Joko Haryono mengatakan setelah 20 nakes dan petugas positif, kemudian dilakukan tracking lanjutan pada Rabu (19/8/2020). Hasilnya ada 37 orang yang kemudian terlacak kontak erat dan dilakukan swab.
Tigapuluh tujuh orang itu terdiri dari 17 nakes dan petugas serta 20 lainnya adalah pasien di bangsal dan ICCU.
“Hasil swab sudah kita kirim ke Moewardi Solo. Perkiraan hasilnya lebih cepat. Mungkin nggak sampai 4 hari, yang kemarin cuma 3 hari hasil sudah keluar,” tuturnya. Wardoyo