SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fenomena aksi klitih yang belakangan merebak di wilayah DIY, mendorong Polda DIY meningkatkan dan memperketat pengamanan.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto menanggapi kekerasan jalanan dalam bentuk klitih yang kembali muncul.
“Selama ini patroli masih jalan terus. Tetapi kalau angka kasus meningkat lagi, tentu patroli, pengawasan akan kami intensifkan lagi,” katanya pada Tribun Jogja, Jumat (21/8/2020).
Ia pun menyayangkan munculnya kembali kekerasan jalanan atau klitih di Yogyakarta, apalagi di masa pandemi.
Kekerasan jalanan memang menjadi salah satu tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat.
Sebab tidak ada motif pasti yang mendasari aksi kejahatan tersebut.
Selama ini, lanjut dia, petugas kepolisian masih terus melakukan patroli. Hal itu untuk menjamin keselamatan masyarakat.
Jika angka kasus meningkat, pihaknya akan lebih tegas dalam menyelidiki kasus.
“Kami minta pada petugas, agar melakukan pengawasan di tempat-tempat yang sepi. Karena daerah yang sepi memang rawan kejahatan. Kami selalu tegas, kalau ada pelaku yang tertangkap langsung kami proses,”ujarnya.
Pelaku kekerasan jalanan, lanjutnya, biasanya di usia pelajar, dari SMP higga SMA. Namun setiap kasus kekerasan tidak bisa digenelarisir.
Pihaknya harus melakukan penyelidikan dan mengungkap setiap kasusnya.
“Untuk kasus yang terjadi di sekitar Jombor, tidak bisa digeneralisir. Tidak bisa kemudian disimpulkan itu adalah pelajar. Memang selama ini pelaku kekerasan jalanan usianya pelajar SMP sampai SMA. Tetapi kan ini belum ketahuan siapa pelakunya,” lanjutnya.
Kabid Humas Polda DIY mengimbau masyarakat untuk terus berhati-hati dan waspada saat bepergian.
Ia pun menyarankan agar tidak bepergian seorang diri di malam hari.