SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi pelemparan kaca bus dari luar kota kembali terjadi di Sragen. Baru-baru publik kembali digemparkan dengan aksi pelemparan batu oleh orang tak dikenal yang diperkirakan dari atas fly over Kebonromo, Ngrampal, Sragen.
Bus nahas yang menjadi sasaran adalah Bus Pariwisata Alfian Jaya. Bus yang membawa 50 penumpang dari Lamongan menuju Magelang itu dilaporkan menjadi sasaran pelemparan saat melintasi tol Solo-Kertosono (Soker) pada Sabtu (22/8/2020) dini hari lalu.
Data yang dihimpun di lapangan, aksi pelemparan dilakukan oknum tak dikenal. Saat bus melintas, mendadak lemparan batu bertubi-tubi berjatuhan mengenai kaca depan dan kiri atas.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, kaca samping kiri depan bagian atas dari bus pariwisata itu pecah akibat lemparan batu.
Peristiwa bermula ketika bus Alfian Jaya yang dikemudikan Yardi (40) warga Jombang, membawa 50 penumpang dari Lamongan menuju Magelang.
Sesampainya di lokasi, sekitar pukul 00.30 WIB, tiba-tiba bus itu dilempar dua batu masing-masing seukuran kepalan tangan orang dewasa.
Menyikapi aksi itu, Kodim 0725/Sragen langsung bertindak. Tim dari Kodim Jumat (28/8/2020) langsung dikerahkan untuk memasang lampu penerangan di fly over Kebonromo guna mencegah kejadian terulang.
Lampu dipasang pada 2 titik yakni ujung selatan dan ujung utara. Dandim Sragen Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno mengatakan pemasangan lampu dilakukan di dua titik yaitu ujung selatan dan ujung utara.
Langkah itu dilakukan guna mencegah terulangnya kejadian pelemparan batu kepada pengguna jalan tol Soker.
“Jika tempat itu terang, orang yang mempunyai niat tidak baik akan mengurungkan niatnya karena takut ketahuan. Selain itu kita akan bersinergi dengan Polres Sragen untuk melakukan Patroli bersama serta akan kami optimalkan fungsi Babinsa untuk mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar untuk ikut menjaga,” paparnya.
Selain mencegah terulangnya kejadian pelemparan, pemasangan lampu juga untuk mencegah tindak kejahatan maupun kecelakaan. Hal itu mengingat di lokasi Kebonromo tipikal jalan menikung, tanjakan dan turunan yang sangat rawan.
“Jika jalan itu terang minimal mengurangi tindak kejahatan maupun kecelakaan,” tegas Dandim. Wardoyo