Beranda Daerah Sragen Gara-gara Satu Pasien Tak Jujur, 17 Tenaga Medis di RSUD Sragen Kena...

Gara-gara Satu Pasien Tak Jujur, 17 Tenaga Medis di RSUD Sragen Kena Getahnya dan Ikut Tertular Positif. Bangsal Rosela Langsung Dilockdown!

Ilustrasi salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) Corona Virus saat dievakuasi ke ruang isolasi RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen dalam simulasi penanganan Corona Virus, Kamis (12/3/2020). Foto/Wardoyo
Ilustrasi salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) Corona Virus saat dievakuasi ke ruang isolasi RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen dalam simulasi penanganan Corona Virus, Kamis (12/3/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri ledakan kasus positif covid-19 yang menerpa tenaga medis di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen Senin (17/8/2020) akhirnya terjawab.

Hasil pelacakan, ternyata biang penularan covid-19 di RSUD bersumber dari salah satu pasien positif di Bangsal Rosela yang tak mau jujur.

“Kemarin ada satu pasien di Bangsal Rosela yang kena dan nggak mau jujur. Akhirnya perawat-perawat kami di ruangan itu jadi kena. Total ada 17 nakes yang terkonfirmasi positif,” papar Dirut RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto Senin (17/8/2020).

Namun tidak disebutkan riwayat si pasien yang tak jujur tersebut. Pasien itu kini sudah ditangani di ruang isolasi.

Sementara untuk mencegah penyebaran virus, manejemen memutuskan menutup sementara satu bangsal di rumah sakit itu.

Didik menguraikan memang ada 17 nakes di RSUD yang terkonfirmasi positif covid-19. Para nakes yang terpapar covid-19 itu mayoritas di Bangsal Rosella yang tertular dari salah satu pasien di bangsal itu.

Atas kondisi itu, pihaknya memutuskan untuk menutup sementara bangsal tersebut alias dilockdown.

“Di Bangsal Rosela itu beberapa perawatnya ada yang kena. Karenanya untuk sementara Bangsal Rosela kita lockdown dulu,” jelasnya.

Didik menguraikan penutupan bangsal itu dalam arti pasien yang ada di Bangsal Rosela sementara dibiarkan tetap di situ dan tidak boleh dipindahkan.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

Kemudian tidak boleh ada penambahan pasien baru ke bangsal itu. Sebagai tindaklanjutnya, nantinya akan dilakukan tracing dan rapid test terhadap kontak erat yang ada di bangsal tersebut.

“Tapi untuk ruangan lain tetap pelayanan seperti biasa. Pelayanan secara umum di RSUD juga masih berjalan seperti biasa,” tuturnya.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Tatag Prabawanto menerangkan dari tambahan 29 kasus positif hari ini, 17 di antaranya memang tenaga kesehatan di RSUD Sragen.

Ia menyampaikan mayoritas tertular daei transmisi lokal yakni penularan dari pasien yang sudah positif sebelumnya. Termasuk di RSUD Sragen, para nakes yang terkonfirmasi positif juga tertular dari transmisi lokal.

“Mayoritas transmisi lokal. Para Nakes di RSUD itu juga terjadi penularan dari  mereka yang waktu itu kontak langsung dengan yang terkonfirmasi ada yang di situ maupun yang lain,” tukasnya.

Meski ada tambahan 29 pasien terkonfirmasi, pihaknya memastikan pasien baru itu semua masih bisa tertangani.

“Penanganannya, pertama mereka yang ada di RSUD biar dilakukan isolasi atau perawatan sesuai standar yang ada di RSUD. Bagi yang lain yang harus isolasi mandiri, nanti di isolasi mandiri di Technopark,” jelasnya.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

Terkait 21 tenaga kenaga kesehatan yang juga ikut terpapar covid-19, pihaknya memastikan semua masih bisa tertampung. Jika technopark kurang, nantinya bisa menggunakan kamar-kamar nakes yang ada di rumah sakit darurat.

Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto memastikan tambahan 29 pasien positif hari ini semua sudah tertangani.

Karena jumlahnya banyak, pihaknya tadi memang harus memetakan dulu kapasitas kamar isolasi mandiri yang ada di technopark dan di RSUD Sragen maupun Gemolong.

“Tapi semua sudah tertangani. Semua sudah karantina. Saat ini kami fokus melakukan tracing kontak. Kami memastikan pelayanan tetap berjalan normal. Mudah-mudahan tidak ada tambahan lagi,” ujarnya. Wardoyo