JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Enam sekolah di Kota Bekasi, Jawa Barat melakukan kegiatan simulasi belajar secara tatap muka.
Namun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menghentikan kegiatan simulasi belajar tatap muka tersebut.
Pasalnya, simulasi cukup selama tiga hari, bukan sebulan yang dijadwalkan pemerintah daerah.
“Hasil evaluasi, kami memutuskan untuk tidak dilanjutkan per hari ini,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saiful Mikdar ketika dihubungi, Jumat (7/8/2020).
Pemerintah Kota Bekasi menetapkan enam sekolah yang menjadi role model belajar di sekolah selama pandemi Covid-19.
Enam sekolah itu SD Negeri Pekayon 6, SD Negeri Jaticempaka 6, SD Islam Al Azhar Jakapermai, SMP Negeri 2, SMP Victory Plus, dan SMP Nasional Satu.
Simulasi belajar tatap muka digelar sejak Senin lalu, semula simulasi dijadwalkan sampai dengan 18 Agustus mendatang.
Rupanya, simulasi ini mendapatkan respons dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena menyangkut peraturan SKB 4 Menteri mengenai belajar tatap muka.
“Simulasi dianggap cukup tiga hari saja,” kata Uu.
Posisi pemerintah daerah sekarang, kata dia, menunggu arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai sistem belajar.
Soalnya, kata dia, SKB 4 Menteri yang juga mengatur mengenai belajar akan dilakukan revisi.
“Sambil menunggu kebijakan Kemendikbud termasuk menunggu izin sekolah di luar zona hijau,” kata Uu.
Ia menambahkan, tak ada persoalan setelah simulasi dihentikan. Menurut dia, pemerintah sudah mendapatkan gambaran jika kegiatan belajar mengajar tatap muka digelar di tengah pandemi Covid-19.