JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Sudah 90 Tenaga Kesehatan Meninggal karena Covid-19, Ini Kebijakan yang akan Diambil Pemerintah

Tenaga kesehatan RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri mengenakan alat pelindung diri lengkap saat menangani pasien Covid-19. Foto: JSNews/Aris Arianto
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Jumlah tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia semakin meningkat. Data terakhir menyebut jumlah dokter dan tenaga medis yang meninggal karena virus SARS-CoV-2 ini sudah mencapai 90 orang.

Informasi tersebut disampaikan oleh juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, yang mewakili pemerintah menyampaikan turut berduka cita. Pemerintah, dikatakan Wiku, akan terus berupaya meningkatkan perlindungan terhadap para tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19.

Salah satu kebijakan yang akan diambil pemerintah yakni dengan membatasi jam kerja para tenaga kesehatan tersebut dalam menangani pasien Covid-19.

Baca Juga :  Baru di Pilpres 2024 Ini MK Terima Amicus Curiae Paling Banyak

“Pertama, memastikan bahwa jam kerja untuk tenaga kesehatan ini perlu dibatasi,” ujarnya dalam konferensi pers virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/8/2020).

Bila kebijakan itu nantinya membuat fasilitas kesehatan kekurangan sumber daya manusia untuk menangani pasien Covid-19, pemerintah akan menggerakkan tenaga medis dari layanan kesehatan lain.

“Begitu juga dengan kapasitas dari fasilitas kesehatan dalam hal ini rumah sakit juga kita upayakan untuk tidak terkonsentrasi di tempat-tempat tertentu yang jumlah (kasus Covid-19) makin meningkat,” sambungnya.

Baca Juga :  Dituduh Catut Nama Dosen Malaysia, Ini Bantahan Dekan UNAS

Lebih lanjut, guna mencegah bertambahnya korban tenaga kesehatan akibat Covid-19, pemerintah meminta tenaga medis untuk mematuhi protokol kesehatan. Terutama saat menghadapi pasien Covid-19 dengan gejala berat.

“Pastikan jalankan protokol kesehatan dengan baik,” ucap Wiku.

Sebagai informasi, 90 dokter yang meninggal merupakan data akumulasi sejak Indonesia terkonfirmasi ada Covid-18 pada Maret lalu. Data ini disampaikan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Liputan 6

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com