![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2020/09/IMG_20200902_025545.jpg?resize=640%2C473&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) lebih berperan aktif dalam menjalankan tugasnya bersinergi dalam pengelolaan di pemerintahan desa.
Orang nomor satu di jajaran Pemkab itu juga meminta BPD jangan hanya sebatas pemberi stempel untuk Pemdes tapi lebih memahami perumusan agenda di desa sehingga bisa menciptakan pembaruan.
Hal itu disampaikan saat mengukuhkan 19 anggota Forum Komunikasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kabupaten Sragen Masa Bhakti tahun 2019-2024 bertempat di Pendopo Sumonegaran Rumah Dinas Bupati Sragen, Senin (31/8/2020).
Acara yang juga dihadiri oleh Ketua DPRD Sragen, Suparno, jajaran Asisten Setda Sragen ini juga menerapkan protokol kesehatan covid-19 diantaranya memakai masker, pengecekan suhu badan, cuci tangan dan jaga jarak.
Pada kesempatan itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengajak seluruh anggota BPD untuk selalu menjaga amanah dan tugas daan mengemban tugas yang diberikan.
“Saat diberikan amanah dan kepercayaan, itu berarti harapan masyarakat harus betul-betul perjuangkan dengan sebaik-baiknya,” paparnya saat memberikan sambutan.
Bupati berharap BPD harus benar-benar bisa bersinergi sekaligus menjadi partner kepala desa dalam membangun desanya. Karena BPD menjadi pilar utama dan jembatan koordinasi kerja pemerintah desa dan masyarakat.
“BPD tidak boleh dinilai hanya sebagai pemberi stempel untuk memberikan legitimasi kepada pemerintah desa. Oleh karena itu, anggota BPD jangan sampai kurang memahami perumusan agenda-agenda yang diharapkan secara efektif dapat menciptakan pembaruan di desa,” tegas Bupati.
Menurutnya, pengembangan desa juga memerlukan topangan kapasitas seorang anggota BPD. Dengan adanya undang-undang desa, desa memiliki potensi cukup besar didalam membuka peluang berkembangnya desa menuju desa mandiri sejahtera.
“Senantiasa meningkatkan kapasitas SDM dan inovasinya untuk menghindari persoalan hubungan disharmonis antara BPD dan pemerintah desa yang acapkali terjadi akibat kesenjangan pemahaman atas pengetahuan regulasi yang ada,” ungkap Bupati.
Selain itu Bupati juga mengingatkan dalam situasi pandemi covid-19, untuk semua anggota BPD agar menjadi agen membudayakan tata kehidupan baru ditengah masyarakat.
“Kita berikan contoh dan kita ajak semua warga masyarakat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari dengan patuh serta disiplin pemakaian masker, sering cuci tangan menggunakan sabun, jaga jarak, serta meminimalkan kontak langsung dengan orang,” tutupnya.
Sementara Ketua Forum Komunikasi BPD masa bhakti 22-2024 terpilih, Aris Suparlan menyampaikan melaui forum komunikasi BPD bisa menjalin silaturahmi diantara anggota BPD se Kabupaten Sragen untuk mengawal pembangunan desa.
“Kedua kami juga bisa menggali informasi dan aspirasi dengan masyarakat Desa untuk lebih berpartisipasi, berperan, dan peduli terhadap pembangunan di desanya,” kata Aris. Wardoyo