JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Kesehatan

Covid-19 Masih Merajalela di Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan Masyarakat, Ini Saran Ahli Farmasi

Ilustrasi virus corona. Foto: Pixabay.com
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan reda. Penyebarannya pun sampai saat ini masih belum bisa dikendalikan.

Pemerintah berencana membuat masker label Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk menahan laju penyebaran Covid-19. Masker yang banyak beredar di masyakarat saat ini disebutkan tidak efektif menangkal masuknya Covid-19.

Oleh karenanya muncul wacana pemerintah untuk membuat masker protektif dan dilabeli SNI. Masker protektif itu misalnya saja masker N95 yang memiliki kemampuan menyaring partikel yang terhirup hingga 95 persen.

Masker scuba dianggap tidak efektif untuk menahan virus dan masker bukan untuk kesehatan,” kata Wijaya Andre, praktisi farmasi di Jakarta, saat berbincang, Sabtu (26/9/2020) malam.

Saat itu Wijaya Andre berbincang bersama Alumni SMA Kolese de Britto Yogyakarta Angkatan 1998 yang sedang menggelar obrolan kesehatan tentang upaya pencegahan di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Wijaya Andre, masker kain justru disebutkannya lebih baik menangkal masuknya partikel kecil kedalam tubuh manusia daripada masker scuba.

Baca Juga :  Sederet Makanan Lebaran ini Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Urat

Tidak hanya masker yang saat ini harus diperhatikan fungsinya, Wijaya Andre menyarankan supaya masyarakat terus memperkuat imun tubuh sebagai penangkal Covid-19.

Sejak Maret 2020, Covid-19 diketahui masih terus menyebar di Indonesia dan sampai saat ini belum reda.

Wijaya Andre menyampaikan, saat ini ada 150 hingga 160 kandidat vaksin yang sedang di uji klinis sebagai penangkal Covid-19 di seluruh dunia.

Dari ratusan vaksin itu, sekitar 30 vaksin sedang di uji klinis fase 3. Uji klinis fase 3 ditujukan ke tubuh manusia.

Namun keefektifan vaksin tersebut belum bisa menjamin 100 persen karena upaya pengembangan vaksin membutuhkan waktu lama, setidaknya 5 sampai 10 tahun.

“Kita di Indonesia hanya perlu mengantisipasi Covid-19 karena durasinya diperkirakan masih panjang,” kata Wijaya Andre.

Satu hal yang bisa dilakukan saat ini adalah, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah.

Sambil rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker, masyarakat juga disarankan supaya memperkuat imun tubuh masing-masing.

Baca Juga :  Meski Sangat Lezat, Konsumsi Daging Merah Berlebihan Tidak Baik Bagi Kesehatan

“Konsumsi Vitamin C dan D3 (sinar matahari) dan Zinc. Ini bukan pengobatan Covid-19, tetapi upaya preventif,” kata Wijaya Andre.

Masyarakat, lanjut Wijaya Andre, diminta banyak istirahat di rumah dan mengonsumsi makanan sehat, baik buah-buahan dan sayuran.

“Kalau imun kita kuat, virusnya akan mati sendiri. Salah satu penghambat berkembangnya Covid-19 ya Vitamin C yang bisa mendukung imun tubuh,” ujarnya.

Wijaya Andre menyatakan, sebelum benar-benar ada vaksinnya, hal sederhana seperti itu yang bisa dilakukan semua orang supaya tidak terinfeksi Covid-19.

“Kalau vaksinnya sudah ada dari pemerintah, disarankan ikut, kalau ada tawaran. Apabila vaksinnya tidak manjur, ya tidak apa-apa karena itu solusi terbaik ditengah kondisi terburuk,” kata Wijaya Andre.

Namun masyarakat diminta tidak fokus memikirkan vaksin yang saat ini sedang di uji bisa mematikan Covid-19 itu.

“Sekarang lakukan saja apa yang bisa dilakukan dan terus berpikiran positif,” ucap Wijaya Andre.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com