KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sempat disorot terkait proyek Food Court Terpadu, Dinas Perdagangan Karanganyar mulai punya jurus jitu untuk mengantisipasi kegaduhan.
Kali ini untuk pembangunan proyek pusat jajan Pujasera, dinas itu memastikan akan menyulap pusat jajan Pujasera yang terletak di area komplek perkantoran Cangakan menjadi taman wisata kuliner semi food court yang diyakini menarik.
Renovasi Pujasera tersebut menelan dana APBD 2020 sebesar Rp 190 juta yang dikerjakan tahun ini.
Kepala Disperindagkop Karanganyar, Martadi mengatakan renovasi tersebut merupakan bagian dari program penataan pedagang kaki lima guna peningkatan potensi pasar.
“Nanti Pujasera akan lebih indah dan bersih sehingga menarik warga yang hendak menikmati kuliner model semi food court,” ujarnya.
Menurut Martadi renovasi itu berbasis sentralistik sehingga semua menu makanan ada di Pujasera serta menempati bangunan yang baru. Yakni bangunan di bagian tengah pendopo Pujasera yang sekarang sedang direnovasi.
Selain itu, juga akan dibuatkan panggung hiburan permanen sehingga warga yang makan di Pujasera bisa menikmati hiburan gratis.
Hiburan itu sendiri diupayakan akan selalu aktif sehingga menjadi daya tarik pengunjung layaknya food court di kota-kota besar.
Sementara itu, untuk kebersihan baik sampah atau sanitasi juga akan dibangun terpusat agar Pujasera tidak kotor karena sampah.
Selain itu juga fasilitas air selalu siaga begitu pula penataan listrik dibuat serapi mungkin.
“Nanti lihat saja jika bangunan sudah jadi Pujasera akan beda dari yang dulu,” serunya.
Adapun untuk pengerjaan teknis dikerjakan oleh pelaksana swasta dengan konsep dasar dari Disperindag Karanganyar.
Pengerjaan akan dilaksanakan selama dua bulan sehingga sebelum akhir tahun sudah jadi.
Sementara terkait adanya sorotan proyek yang dikerjakan tapi tidak dilengkapi papan nama keterangan proyek seperti lazimnya proyek pemerintah, Martadi mengaku bahwa papan nama sudah ada hanya saja lupa dipasang.
Sedangkan sesuai aturan papan nama proyek dengan penjelasanya wajib dipasang pada obyek proyek. Tak pelak hal itu menjadi sorotan publik apalagi letak Pujasera bergandengan dengan food court yang tengah dibangun dan menjadi sorotan publik.
“Kan ini lagi dua hari dikerjakan sehingga mungkin lupa belum pasang papan nama proyek. Besok segera kami pasang,” tuturnya.
Martadi berharap tidak perlu ada gegeran lagi yang tidak prinsip seperti soal kelupaan papan nama. Yang penting proyek ini jelas dan terbuka. Beni Indra