WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selama sebulan belakangan ada tambahan empat kasus kematian pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Wonogiri.
Kasus itu menjadi fokus ekstra Satgas COVID-19 Wonogiri. Pasalnya ada kesamaan dari keempat pasien yang meninggal.
Ketua Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini ada penambahan kasus terkonfirmasi positif terpapar virus Corona. Semuanya adalah klaster perjalanan dari kota besar zona merah.
“Pulang ke Wonogiri batuk-batuk. Begitu dicek ternyata positif,” ungkap Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan di komplek DPRD Wonogiri, Jumat (25/9/2020).
Kuat dugaan, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta memicu adanya peningkatan jumlah warga yang pulang kampung. Mereka diduga terpapar virus di perantauan.
Namun bagi Bupati Wonogiri bukan hanya soal penambahan jumlah pasien covid-19 di wilayahnya yang menjadi perhatian. Adalah temuan kasus baru dalam satu bulan ada empat pasien positif yang meninggal dunia. Terlebih keempat pasien meninggal itu semuanya mengalami pengentalan darah.
“Kalau kasus-kasus komorbidnya berbeda. Tapi, mereka ini memiliki gejala klinis sama yaitu ada pengentalan darah,” beber dia.
Oleh sebab itu Joko Sutopo meminta jajarannya untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah provinsi menyikapi adanya temuan kasus di Wonogiri. Pihaknya ingin kasus ini mendapat perhatian khusus.
Ditambahkan, dengan adanya kasus-kasus itu, saat ini dilakukan penambahan fasilitas alat-alat kesehatan di RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
Sementara dari data yang dihimpun pada Kamis (24/9) pukul 21.00 WIB secara kumulatif ada 228 kasus terkonfirmasi positif corona di Wonogiri. Sebanyak 22 orang masih belum sembuh. Perinciannya 16 orang dirawat di rumah sakit. Enam orang lainnya menjalani isolasi mandiri atau karantina khusus. Sementara itu, 197 orang sudah sembuh dan sembilan orang meninggal dunia. Aria