SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski sudah berdarah-darah mengejar rekomendasi parpol, bakal calon bupati Sragen, Sukiman, harus menerima kenyataan gagal manggung ke Pilkada Sragen 2020.
Kegagalannya meraih rekomendasi PKS untuk mendampingi rekom Gerindra, membuat mimpinya untuk berkontestasi di ajang pemilihan pemimpin Sragen itu akhirnya harus pupus.
Namun, pria kelahiran Kedawung Sragen itu tak lantas berpatah arang. Ia masih memendam hasrat untuk kembali maju ke kontestasi Pilkada Sragen periode mendatang yang diperkirakan digelar 2024.
Pernyataan itu ia sampaikan ketika memberi pidato di hadapan ratusan kader yang sudah dibentuknya beberapa waktu terakhir untuk kesiapannya maju Pilkada.
Dirinya menyampaikan tim tersebut akan dibentuk dalam sebuah paguyuban yang akan terus dibina dan akan menjadi aset agar ketika kembali mencalonkan bisa diberdayakan.
“Tim ini dibangun dengan susah payah sejak saya masuk ke Sragen awal Maret dengan dibantu oleh orang-orang yang sangat berkompeten. Tim ini akan kita bina terus, mungkin akan membentuk semacam paguyuban Kito agar menjadi aset. Supaya nanti di waktu yang tepat itu akan kita manfaatkan untuk kembali menyuguhkan suatu pilihan-pilihan baru yang mengharapkan perubahan baru di Sragen kedepan,” paparnya kepada wartawan di kediamannya di Dukuh Mojokerto RT 13/5, Mojokerto, Kedawung, Sragen.
Pria yang menjadi pengusaha sukses di Bandung itu menguraikan dirinya akan memberikan pemahaman kepada teman-teman korcam, kordes dan kortir yang selama ini sudah terbentuk hingga tingkat RT.
Tim itu bakal dijadikan aset baginya ketika nanti kembali bersiap menyongsong 2024.
Menurutnya tim itu diharapkan juga menjadi aset bagi Sragen untuk menyalurkan new leader dengan membawa semangat perubahan yang selama ini ia tawarkan.
“Insyaallah saya akan maju lagi (Pilkada 2024). Kalau tidak lewat jalur partai ya independen. Yang jelas nawaitu saya akan kembali untuk menyuguhkan pilihan baru bagi warga Sragen. Seorang anak buruh tani dan pekerja keras yang diharapkan membawa perubahan bagi Sragen,” urainya.
Kendati gagal maju, Sukiman menegaskan tidak akan membubarkan semua pihak yang tergabung dalam tim pemenangan pasangan Sukiman-Iriyanto yang sudah mengusung jargon KITO.
Seperti diketahui, Sukiman-Iriyanto gagal mendaftar ke KPU Sragen karena kurang dukungan parpol. Rekomendasi dari Partai Gerindra yang dikantongi tanggal 3 September, tak cukup untuk memenuhi ketentuan 20 persen kursi yang disyaratkan.
Sebab Gerindra hanya memiliki lima kursi. Sementara rekom PKS dengan enam kursi, yang sangat dinanti tak kunjung didapat sampai perpanjangan pendaftaran ditutup Minggu (13/9/2020) pukul 24.00 WIB.
“Sebenarnya saya sangat berharap kehadiran kami bisa masuk Pilkada, tapi apa boleh dikata karena memang perjalanan ini tidak mudah. Jalan terjal sudah kita lalui dengan tekun dan sebenar- benarnya, tapi Allah memang belum mengendaki untuk tahun ini,” tandasnya. Wardoyo