SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan istri, Siti Atikoh gowes dari Bawen, Kabupaten Semarang menuju Magelang, Minggu (13/9/2020). Menempuh jarak puluhan kilometer, Ganjar dan rombongan mengunjungi berbagai tempat, diantaranya kriya kayu Rik Rok, Desa Wisata Candirejo, dan sejumlah pelaku UKM lainnya di Magelang.
Di kriya kayu Rik Rok, kedatangan Ganjar langsung disambut dengan curhatan pemiliknya, Karsiti. Kepada Ganjar, Karsiti mengatakan bahwa dagangan souvenir dari limbah kayu yang dijualnya sepi pembeli.
“Sepi pak, ndak ada yang beli. Soalnya biasanya yang beli wisatawan yang datang ke sini,” katanya.
Ganjar pun langsung melihat-lihat produk kreasi dari limbah kayu itu. Ia langsung mengambil satu persatu dagangan Karsiti dan dikumpulkannya. Ada sepeda mini, kerokan, pijatan dari kayu, puluhan kaos, kerajinan pensil dan lainnya. Belanjaan Ganjar cukup banyak, sampai membuat Karsiti kebingungan.
“Ini saya beli semuanya. Nanti buat souvenir di rumah dinas, kalau ada anak-anak yang main,” kata Ganjar.
Tak henti-hentinya, Karsiti mengucap syukur karena mendapat rezeki nomplok. Sebab selama pandemi, toko souvenirnya sepi pembeli.
“Alhamdulillah, saya diberkahi rezeki. Pak Ganjar datang borong dagangan saya. Alhamdulillah, seneng sekali,” kata Karsiti sambil berkaca.
Hal senada dirasakan Ida Rustianti, pelaku usaha UKM Keripik Tempe asal Desa Wisata Candirejo. Saat masih menggoreng keripiknya di tungku kayu, Ia dikejutkan dengan kehadiran orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
“Nggoreng nopo bu, wah iki pasti enak, soale nganggo kayu (ini pasti enak, soalnya menggorengnya pakai tungku kayu),” ucap Ganjar menyapa.
Cukup lama Ganjar dan Ida ngobrol di depan tungku kayu itu. Kepada Ganjar, Ida juga mengatakan bahwa penjualan keripik tempenya merosot drastis selama pandemi.
” Sepi pak, biasane saged 3 kwintal, sakniki namung pinten kilo mawon (biasanya bisa jual 3 kwintal, sekarang hanya beberapa kilo saja),” ucap Ida.
Ganjar pun langsung mencicipi keripik tempe buatan Ida. Sambil manggut-manggut, Ia memuji keripik tempe Ida rasanya enak.
“Kulo tumbas bu, kabeh niki (saya beli ya bu, semuanya ini),” ucap Ganjar.
Tiga plastik besar keripik tempe Ida seberat 15 kg diborong Ganjar. Tak henti-hentinya, Ida mengucapkan terima kasih.
“Mboten nyongko niki angsal rezeki (tidak menyangka dapat rejeki). Matur nuwun pak Ganjar sampun rawuh lan mborong keripik kulo (terima kasih pak Ganjar sudah datang berkunjung dan memborong keripik tempe saya),” imbuhnya.
Ganjar sendiri mengatakan, bahwa banyak pelaku UKM yang terdampak akibat pandemi. Untuk itu, Ia meminta masyarakat untuk membeli pada teman, tetangga atau kenalan untuk membantu mereka.
“Mari beli di teman sendiri, tetangga sendiri. Mari bantu mereka. Yang paling penting, mari gerakkan beli produk dalam negeri,” ucap Ganjar.
Lapak Ganjar Jadi Terus Dipacu
Lapak Ganjar yang digagas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah mencapai edisi ke-10 pada Minggu (13/9/2020). Edisi ke-10 ini produk UMKM yang dipromosikan adalah kopi produksi petani dan pelaku UMKM di wilayah Jawa Tengah.
“Wow ngopi, ngopi, karena Jateng kaya kopi untuk #lapakganjar #edisi10 ini khusus bagi petani dan penjual kopi. Biasakanlah ngopi biar gak frustasi. Ayo dodolan, Laris laris laris. Kopi kopi kopi,” tulis Ganjar dalam unggahan akun Instagram @ganjar_pranowo pada Minggu (13/9/2020).
Lapak Ganjar sendiri merupakan terobosan yang dilakukan Ganjar dengan memanfaatkan jumlah pengikut (followers) di akun Instagramnya. Tujuannya jelas untuk membantu mendongkrak penjualan pelaku UMKM di wilayah Jawa Tengah.
“Lapak Ganjar ini memang khusus untuk UMKM di Jawa Tengah. Memang sempat ada dari luar Jawa Tengah yang minta izin mau ikut tetapi saat ini prioritas kami dari Jawa Tengah dulu. Mungkin ke depan bisa dibuatkan ruang lain untuk mengakomodir kawan dari luar Jawa Tengah,” ujar Ganjar beberapa waktu lalu.
Sejak pertama dimulai pada tanggal 11 Juli 2020 lalu, bermacam jenis produk hasil dari berbagai pelaku UMKM telah dipromosikan. Hasil nyata diperoleh para pelaku UMKM yang mengikuti Lapak Ganjar. Mulai dari produk yang awalnya tidak dikenal menjadi terkenal, meningkatnya penjualan dan omzet, dan tentunya kebangkitan pelaku usaha yang sempat jatuh karena pandemi covid-19.
Hal itu bisa dilihat di tagar #testimonilapakganjar dari para pelaku UMKM yang pernah mengikuti Lapak Ganjar. Seperti yang disampaikan oleh akun @annisa_gethuk81 dalam unggahannya di Instagram. UMKM yang memiliki produk unggulan gethuk talas itu menyampaikan rasa terima kasihnya karena setelah ikut Lapak Ganjar produk gethuknya semakin dikenal dan banyak pesanan.
“Alhamdulillah setelah ikut Lapak Ganjar, produk kami dari Annisa Gethuk yaitu gethuk talas semakin dikenal banyak kalangan, omzet bertambah, penggemarnya lebih banyak, dan followers IG juga bertambah. Terima kasih buat Pak Ganjar,” unggah UMKM yang berada di Dusu Puton, Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar itu.
Cerita yang sama juga disampaikan oleh akun @dndsnack_product yang memiliki produk unggulan bernama D&D Keripik Lebay. Setelah mengikuti Lapak Ganjar dan di-repost oleh Ganjar Pranowo, produknya semakin banyak dikenal. Tidak hanya itu, UMKM itu juga sudah menjalin kerjasama dengan 11 outlet dan toko di wilayah Kendal dan penjualannya sudah sampai di Banjarnegara, Cirebon Jawa Barat, dan Jakarta.
“Untuk kalian pelaku UMKM jangan ragu untuk ikut Lapak Ganjar,” pesannya di akhir unggahan video di akun Instagramnya.
Begitu juga dengan testimoni dari akun @ikka.handmade yang memproduksi kaos lukis. Ia menulis bahwa Lapak Ganjar membawa berkah bagi usahanya.
Tentu cerita yang tak kalah istimewa adalah UMKM batik di Salatiga yang omzetnya naik 350 persen setelah ikut Lapak Ganjar. Hal serupa juga disampaikan oleh UMKM Teri Brambang Goreng dari Blora. Setelah ikut Lapak Ganjar produknya tidak hanya dikenal masyarakat Jawa Tengah saja tetapi sampai dinikmati oleh artis Ibukota dan telah menjajaki pasar ekspor ke Timur Tengah.
“Bukan hanya membawa harapan lagi tetapi sudah terima kasih banyak. Itu hal paling kecil yang dilakukan beliau tetapi luar biasa bagi kami. Orderan kami tidak melonjak dan tidak turun tetapi ada terus, tiap hari kami juga kirim produk kami ke luar kota,” ujar Pipit Windro Aryati, pemilik UMKM BrambangGO. Satria Utama