SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri aksi nekat Wijayadi (Wanto), penjual pentol goreng berusia 30 tahun asal Dukuh Sigit RT 2, Sigit, Tangen, Sragen nekat bunuh diri terjun dari Jembatan Sapen, akhirnya terkuak.
Depresi akibat tekanan ekonomi diduga menjadi pemicu bapak muda itu nekat mengambil jalan pintas mengakhiri hidupnya di Sungai Bengawan Solo.
Bapak dua anak yang dilaporkan hilang misterius sejak Senin (14/9/2020) malam itu ditemukan tewas di aliran Sungai Bengawan Solo wilayah Sapen.
Jasad korban ditemukan jarak 1,5 kilometer dari lokasi Jembatan Sapen tempat ia terjun bunuh diri.
“Sudah ditemukan tadi pagi pukul 07.20 WIB dalam kondisi meninggal. Jasadnya ditemukan jarak 1,5 kilometer dari jembatan,” papar Kapolsek Gesi, Iptu Teguh Purwoko, Rabu (16/9/2020).
Kapolsek menguraikan jenazah Wijayadi kemudian dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan aparat TNI Polri. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan visum dan identifikasi.
Menurutnya pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban. Sehingga kemudian diserahkan kembali kepada keluarga untuk dimakamkan.
Terkait kejadian itu, Kapolsek membenarkan korban sengaja mengakhiri hidupnya dengan terjun dari Jembatan Sapen. Pemicunya diduga rasa depresi berat karena tekanan ekonomi.
“Dugaannya karena tekanan ekonomi,” tukasnya.
Data yang dihimpun, hilangnya korban diketahui sejak Senin (14/9/2020) malam. Malam itu korban yang barusaja punya anak kedua, dilaporkan tak pulang ke rumah.
Bersamaan dengan itu, ada laporan warga yang mengetahui ada sepeda motor korban terparkir di atas Jembatan Sapen. Sepeda motor jenis Suzuki Shogun AD 4880 HA milik korban itu terparkir di atas jembatan dengan kondisi kontak masih menempel.
Sementara, korban tidak berada di lokasi jembatan dan tak pulang hingga hari ini. Sekitar 30 menit sebelumnya, ada warga sekitar yang melintas jembatan dan memergoki korban masih berada di atas motornya.
Kades Sigit, Wardoyo membenarkan jika Wijayadi adalah warganya. Ia tak menampik jika sebelumnya korban dilaporkan tidak pulang alias hilang sejak kemarin malam.
Wardoyo menguraikan Wijayadi diketahui sudah berkeluarga dan dikarunai dua orang anak. Anak keduanya bahkan lahir belum lama ini.
Sehari-hari, yang bersangkutan berprofesi sebagai penjual penthol dan bakso goreng keliling. Namun beberapa hari terakhir, korban terpaksa berhenti jualan karena diduga omzetnya sepi akibat pandemi.
Sementara istrinya di rumah mengurusi anak kedua mereka yang belum lama lahir.
“Dia jualan bakso dan pentol goreng keliling ya ke desa-desa. Tapi sudah nggak jualan beberapa waktu, istrinya di rumah rewang bayi, anak kedua,” terangnya. Wardoyo