Beranda Umum Nasional Kemensos Siapkan Anggaran Rp 5,1 Triliun untuk Salurkan 450.000 Ton Beras Bansos

Kemensos Siapkan Anggaran Rp 5,1 Triliun untuk Salurkan 450.000 Ton Beras Bansos

Ilustrasi / tempo.co
Ilustrasi / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kementerian Sosial menyiapkan anggaran sebesar Rp 5,1 triliun untuk penyaluran bantuan beras bansos sebanyak 450.000 ton kepada 10 juta penerima manfaat program keluarga harapan (PKH).

“Anggaran untuk transporter-nya mungkin sekitar, kurang lebih Rp 5,1 triliun, ya,” kata Menteri Sosial Juliari Batubara, usai peresmian penyaluran bantuan beras di halaman gedung Perum Badan Urusan Logistik atau Bulog, Jalan Pelepah Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (2/9/2020).

Menurut Juliari, penyaluran bantuan sosial melalui kerja sama Kemensos dan Bulog ini termasuk program pemulihan ekonomi nasional atau PEN di klaster kementeriannya.

“Ini masuk program PEN,” ujar dia.

Menurut Juliari bantuan sosial yang bakal dikucurkan sebanyak tiga bulan ini merupakan program vital.

“Juga di dalam penyerapan anggaran,” ucapnya.

Baca Juga :  Perempuan Tak Terwakili di Unsur Pimpinan KPK, Alexander: Kalau Mau Lewat Kampanye Antikorupsi Saja

Selain itu, dengan adanya program ini, Perum Bulog bisa lebih optimal dalam penyerapan hasil panen petani.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas, menyatakan bagaiamana pun gudang yang dimiliki perusahaan pelat merah ini terbatas. Namun dengan adanya penyaluran bantuan 450.000 ton beras itu, membuat penyerapan hasil panen petani berjalan.

“Tapi, Alhamdulillah sejak program ini jalan, kita pun sudah menyiapkan program di wilayah-wilayah yang memproduksi padi,” kata Buwas.

Dia menambahkan bahwa pihaknya akan berkomitmen untuk menyalurkan bantuan sosial dengan mutu berkualitas.

Terkait penyaluran bantuan, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI ini mengaku beras tersebut disiapkan sejak Juni lalu.

Buwas pun mengaku siap jika ada program serupa dan melibatkan Bulog. Stok beras yang disiapkan perusahaan pelat merah ini hingga Desember mendatang, kata dia, sebanyak 900.000 ton.

Baca Juga :  Konsekuensi Penggunaan AI dalam Proses Pembelajaran, Ini Warning dari Wakil Menteri Stella Christie

www.tempo.co