Beranda Daerah Semarang Pemprov Jateng Jalin Kerja Sama dengan GRMS untuk Sinkronisasi Data Covid-19

Pemprov Jateng Jalin Kerja Sama dengan GRMS untuk Sinkronisasi Data Covid-19

Ilustrasi vaksin Covid-19. Pixabay

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bersama Government Resources Management System (GRMS) maupun Dinas Komunikasi dan Informatika terus melakukan penyempurnaan data Covid-19. Saat ini data yang tersaji hampir sama dengan yang dirilis pemerintah pusat.

“Data kita dengan pusat kalau kemarin selisihnya 3 ribuan (orang). Sekarang selisihnya 38 (orang). Jadi hampir-hampir sama yang terkonfirmasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Yulianto Prabowo, dalam Rapat Percepatan dan Evaluasi Penanganan Covid-19 di Ruang Rapat kantor Gubernur Jateng di Kota Semarang, Senin (21/9/2020).

Ditambahkan, GRMS memang digenjot melakukan sinkronisasi data agar bisa lebih valid, termasuk mencegah pengulangan data. Hal ini sesuai arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo agar terus melakukan penyempurnaan data.

Yulianto menuturkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pusat kaitannya kematian dan recovery data. Pihaknya mencatat pasien yang dirawat pada minggu ke-38 ini mengalami penurunan cukup tajam. Dia mencontohkan, puncaknya pada minggu ke-36 yang mencapai 821 kasus. Setelah itu, menurun pada minggu ke-37 sampai minggu ke-39.

Baca Juga :  Terdorong Hati Nurani, Purnawirawan Polri di Jawa Tengah Deklarasi Dukung Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

“Jadi menurunnya 59,2 persen dari puncak,” jelasnya lebih lanjut.

Hingga Senin, 21 September 2020 pukul 12.00 WIB, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah di Coronajatengprov.go.id, total terkonfirmasi Covid 19.797 orang, terkonfirmasi dirawat 2.992 orang, terkonfirmasi sembuh 14.992 orang, dan terkonfirmasi meninggal 1.813 orang.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan persoalan perbedaan data supaya sinkron dengan Kementerian Kesehatan. “Alhamdulilah perbedaannya tidak sampai 100 (orang), sekitar 37 (orang). Yang biasanya angkanya sampai ratusan ya sekarang bisa mengecil,” ujar Ganjar.

Baca Juga :  Gandeng KPID, Kemenag Jateng Akan Pantau Siaran Keagamaan

Hal itu, menurutnya, karena upaya duduk bersama untuk mencari permasalahan sinkronisasi data antara pusat dengan daerah. “Kami membuka diri dengan pusat,” tambahnya. Kahlil|Satria Utama