JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Yuk Mengenal SDN 1 Giritontro Wonogiri, Salah Satu SD Tertua Berdiri Sejak Sebelum Indonesia Merdeka, Punya Band Pelajar Juga

   

 

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah sekolah dasar (SD) di Wonogiri kini berusia cukup tua. Bahkan sebagian ada yang didirikan sebelum Indonesia merdeka.

Nah, salah satunya adalah SDN 1 Giritontro di Kecamatan Giritontro ujung tenggara Kota Mete. Sekolah yang berdiri tanggal 8 April 1927 itu kini menanjak usia 93 tahun.

Ada banyak hal menarik bisa diulik dari SD tersebut. Ternyata sekolah ini telah meluluskan 3592 siswa, ini merupakan hal yang luar biasa tentunya untuk ukuran sekolah dasar, sedangkan prestasi yang telah diraihpun tidak bisa dianggap sebelah mata.

Dengan berlokasi tepat di pinggir jalan raya Giritontro-Pracimantoro tepatnya di Desa Giritontro Kidul RT 1 RW 3, Kelurahan Giritontro, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, dari tahun ke tahun sekolah tersebut mengalami kemajuan dan kemunduran. Misalnya, pada 1984 mencapai puncak kejayaan dengan jumlah murid 212 siswa. Kemudian 2014 jumlah siswa menurun tinggal 36 siswa, kendati hal ini juga dialami oleh sekolah yang lain.

Untuk saat ini pada 2020, siswa keseluruhan SDN 1 Giritontro berjumlah 47 siswa. Walaupun siswa berjumlah kurang dari 50 siswa, namun hal tersebut bukanlah suatu kendala untuk meraih cita-cita pendidikan. Justru sebagai pemicu kepala sekolah beserta guru dan karyawan untuk menggali semua potensi yang dimiliki siswa-siswinya salah satunya melalui pembinaan ekstrakurikuler.

Baca Juga :  Daftar Objek Wisata di Wonogiri yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Lebaran 2024, ada Kuliner Juga Loh
Band pelajar SDN 1 Giritontro Wonogiri. Foto : istimewa

Ekstrakurikuler tersebut terdiri dari ekstrakurikuler wajib yaitu pramuka. Sedangkan di bidang olahraga berupa pencak silat dan di bidang kesenian ada musik band pelajar/anak.

Menurut Kepala SDN 1 Giritontro, Kadiran, ekstrakurikuler telah dituangkan dalam program sekolah dan telah dijadwalkan dengan rutin. Melalui pramuka dan pencak silat ini diharapkan benar-benar mental anak didik menjadi lebih siap dan kuat. Apalagi saat pandemi seperti sekarang ini. Sedangkan melalui musik diharapkan mampu menggali bakat yang ada pada diri anak.

“Setelah keluar dari sekolah anak-anak mempunyai skill yang bisa bermanfaat bagi diri sendiri juga untuk orang lain,” kata dia, Jumat (11/9/2020).

Menurut koordinator ekstrakurikuler sekaligus guru senior dan pembina band pelajar/anak Joko Pudyanto, torehan prestasi untuk band anak ini pernah menjuarai tingkat kecamatan dan mewakili lomba MAPSI dan meraih sepuluh besar tingkat kabupaten Wonogiri. Band anak tersebut juga dipercaya mengisi hiburan di acara yang terkait dengan dunia pendidikan tingkat kecamatan, maupun kegiatan intern sekolah sendiri.

Baca Juga :  Siapa Saja Calon Bupati Wonogiri 2024?

Band anak tersebut sering didapuk sebagai pengisi kegiatan seperti saat peringatan 17 Agustus dan pengumuman pemenang lomba-lomba 17-an.

“Adanya sejumlah ekstrakurikuler yang merupakan salah satu program tugas pokok kepala sekolah digadang-gadang dapat menjadi daya tarik pilihan wali murid untuk menyekolahkan anak-anaknya ke SD ini,“ terang Joko.

Selain itu untuk Band anak ini baru satu-satunya ekstrakurikuler yang ada di kecamatan Giritontro ditingkat SD. Kegiatan tersebut berjalan karena mendapat dukungan dari komite, wali murid, dan keseluruhan warga sekolah.

Salah satu orang tua siswa kelas III Heru meminta kegiatan ini harus dipertahankan dan sekolah bisa menambah lagi jenis kegiatan seni yang lain untuk mengembangkan bakat-bakat selain musik. Aria

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com