SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi mengaku masih menunggu perkembangan situasi covid-19 untuk menentukan wacana pembelajaran tatap muka.
Sebaliknya, ia memastikan saat ini proses pembelajaran di sekolah masih menerakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.
Hal itu disampaikan kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (13/10/2020). Ia mengatakan sejauh ini pihaknya masih belum bisa memastikan kapan pembelajaran tatap muka bisa digelar.
Pasalnya belakangan, kasus covid-19 di Sragen masih menunjukkan peningkatan signifikan. Karenanya saat ini pembelajaran masih bertahan dan tetap digelar dengan metode daring atau PJJ.
“Sampai saat ini, masih menerapkan PJJ atau belajar daring. Karena kasus covid-19 masih naik luar biasa. Kami masih menunggu perkembangan meredanya kasus,” paparnya.
Suwardi mengatakan belum bisa memperkirakan kapan pembelajaran tatap muka bisa digelar. Menurutnya hal itu sangat tergantung dari situasi covid-19 dan rekomendasi dari tim Gugus Tugas Covid-19 kabupaten.
Selain itu, pembelajaran tatap muka tetap harus menunggu membaiknya situasi. Minimal, sudah masuk zona kuning untuk bisa menggelarnya.
“Kita tunggu nanti dari Gugus Tugas bagaimana. Yang jelas kita berdoa mudah-mudahan kasusnya segera menurun,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Sragen sempat mencoba melakukan simulasi sekolah dengan tatap muka pada awal Oktober lalu.
Simulasi dilakukan lantaran kasus covid-19 saat itu mulai menurun dan Sragen masuk zona kuning. Saat itu simulasi digelar dengan menunjuk 60 sekolah di 20 kecamatan mulai dari TK sampai SMP.
Namun baru beberapa hari berjalan, simulasi terpaksa dihentikan menyusul perkembangan situasi covid-19 Sragen yang makin meningkat di awal September hingga membuat Sragen kembali masuk zona merah.
Ledakan terjadi mulai Jumat (4/9/2020) sebanyak 51 kasus baru, Sabtu (5/9/2020) sebanyak 40 kasus dan Minggu (6/9/2020) sebanyak 6 kasus.
Total ada penambahan 97 kasus positif hanya dalam tiga hari itu hingga melambungkan grafik covid-19 Sragen menjadi 338 kasus positif. Wardoyo