SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah hampir sepekan menunggu pemulangan, jenazah Tomi Imam Darmawan (30) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Karangpelem, Kedawung akhirnya tiba di kampung halamannya.
Jenazah TKI muda itu diterbangkan dari Korea Selatan, tempatnya bekerja ke Jakarta sebelum kemudian diantar ambulans ke rumah duka.
TKI malang asal Dukuh Semen RT 10, Karangpelem itu dilaporkan tewas terjatuh dari kamar mandi pada Minggu (4/10/2020) pagi waktu setempat. Jenazah Tomi tiba di kampung halaman pada Minggu (11/10/2020) dinihari dan kemudian dimakamkan pagi harinya pukul 09.00 WIB.
Kades Karangpelem, Suwanto mengatakan jenazah Tomi diterbangkan dari Korea ke Jakarta dengan pesawat. Dari Jakarta, jenazah kemudian diantar ke Sragen lewat jalur darat menggunakan ambulans.
“Tiba di rumah pukul 02.00 WIB, dimakamkan Minggu (11/10/2020) pukul 09.00 WIB. Pemakaman diantar keluarga. Sedang bapak dan ibunya tak kuasa dan menunggu di rumah, ” paparnya Jumat (16/10/2020).
Suwanto menguraikan kepergian Tomi menyisakan duka mendalam. Sebab ia meninggal hanya dua hari menjelang ulangtahunnya ke-30.
Tidak hanya itu, kepergian pemuda itu juga menyisakan cerita tragis. Sebab bulan 6 tahun depan, ia berencana melangsungkan pernikahan dengan gadis pujaan hatinya.
“Iya, harusnya besok ulang tahunnya ke-30. Sebenarnya bulan 6 tahun depan juga akan pulang dan menikah. Dia anak pertama dari tiga bersaudara,” urainya.
Kabar meninggalnya Tomi datang hanya beberapa hari setelah orangtuanya membeli mobil baru pada tanggal 3 Oktober lalu. Namun rupanya kebahagiaan itu tak bisa dinikmati Tomi yang kemudian dikabarkan meninggal jatuh di Korea.
“Sakitnya darah tinggi dan tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan,” terang Kades.
Setelah pemakaman, pihak keluarga sudah diminta mengirimkan surat kuasa untuk pengurusan sisa gaji dan hak asuransi dari perusahaan. Kades Suwanto menyebut pihak desa juga sudah membuatkan surat pengantar pengurusan hak-hak almarhum.
Persyaratan surat kuasa juga sudah dikirimkan ke pihak KJRI dan berjanji akan membantu mengurusi hak almarhum di Korea.
“Tapi berapa nominalnya belum diketahui. Yang jelas dari KJRI sudah menyatakan siap membantu mengurus. Tinggal menunggu saja,” tukas Suwanto.
Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Sragen, Zubaidi mengatakan almarhum bekerja di sebuah perusahaan manufaktur di wilayah Eumseong, Korea Selatan.
Almarhum berangkat ke Korsel lewat jalur resmi tahun 2016. Kemudian mendapat perpanjangan sebelum kemudian insiden tragis kemarin pagi mengakhiri perjalanannya mengais devisa di Korsel.
“Informasi yang kami terima, almarhum meninggal terjatuh dari kamar mandi sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM beberapa waktu lalu.
Sekretaris Disnaker, Afif Aji Putra menguraikan berdasarkan riwayat yang didapat, almarhum diketahui memiliki riwayat penyakit darah tinggi.
Penyakit itulah yang diduga menjadi pemicu almarhum terjatuh saat di kamar mandi dan kemudian meninggal dunia. Wardoyo