SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga di Sragen dihebohkan dengan beredarnya brosur atau flyer berisi deklarasi pondok pesantren pro kotak kosong.
Brosur digital itu beredar luas melalui pesan WA dan ramai menjadi perbincangan hari ini, Senin (19/10/2020). Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , flyer digital itu bertuliskan pengumuman rencana deklarasi pesantren kotak kosong.
Dalam flyer itu kurang lebih memuat tulisan bagian atas yang berbunyi “Deklarasi Pesantren Pro Kotak Kosong, Ojo Neko-neko, Ojo Leno, Ojo Nakal”.
Kemudian di bawahnya tertulis lagi kalimat ajakan berbunyi ” Pisan Iki Wae Ayo Pilih Kotak Kosong”. Di bawahnya lagi tertulis waktu kegiatan yang akan digelar pada hari Kamis 22 Oktober 2020 pukul 08.30 WIB di Pondok Pesantren Nurul Huda Plosorejo Gondang.
Di bagian bawah flyer itu juga memajang foto pimpinan Ponpes Nurul Huda Gondang dengan tulisan Sing Mbahurekso Ponpes Nurul Huda, KH Syarif Hidayatullah.
Sontak beredarnya flyer itu menjadi sorotan dan ramai di perbincangkan di kalangan politisi maupun warga. Pasalnya selama ini, kalangan Ponpes Nurul Huda diidentikkan dengan afiliasi ke PKB lantaran putra sang pemilik Ponpes, Bombong Lukito Samudro saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Sragen dari FPKB.
“Iya, tadi saya juga dapat kiriman flyer itu dari teman. Isinya pemberitahuan deklarasi pesantren pro kotak kosong. Tadi dikirim dari WA, ternyata juga sudah menyebar,” ujar Widodo, salah satu warga Ngrampal, Sragen, Senin (19/10/2020).
Saat dikonfirmasi, Ketua DPC PKB Sragen Mukafi Fadli mengaku belum bisa memberikan tanggapan lantaran baru berada di luar kota.
Sementara Sekretaris DPC PKB Sragen, Endro Supriyadi mengaku sudah melihat flyer deklarasi pesantren pro kotak kosong yang bagian bawahnya tertulis bakal dihelat di Ponpes Nurul Huda Gondang itu.
Menurutnya, pihaknya sudah mengonfirmasi Bombong Lukito yang tak lain adalah putra dari pimpinan Ponpes Nurul Huda Gondang. Dari hasil klarifikasinya, legislator muda itu membantah adanya rencana deklarasi pesantren pro kotak kosong di Ponpes Nurul Huda.
“Sudah kami klarifikasi ke yang bersangkutan (Bombong) dan memastikan bahwa itu hoax alias tidak benar. Dia juga mengaku tidak tahu siapa yang membuat dan menyebarkan flyer itu,” jelas Endro.
Sementara, pihak Ponpes Nurul Huda belum bisa dimintai konfirmasi. Abah Syarif selaku pimpinan Ponpes belum bisa dihubungi melalui telepon seluler. Wardoyo
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
