KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bus rombongan wisata asal Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Sukoharjo mengalami kecelakaan di Jalur Jatiyoso-Tawangmangu tepatnya Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyosoyo, Karanganyar Rabu (14/10/2020).
Akibatnya sopir mini bus Nopol AD 1096 DB meninggal dunia sedangkan 13 lainnya mengalami luka-luka dibawa kesejumlah rumah sakit termasuk ada yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , menyebutkan siang itu pukul 13.00 WIB rombongan melintas dari arah Jatiyoso menuju Tawangmangu untuk berwisata. Medan di jalur itu dikenal naik turun curam.
Diduga karena sopir tidak menguasai jalur tersebut, saat melintasi turunan Desa Karangsari panik berusaha mengerem.
Namun diduga rem blong sopir panik dan bingung karena ada jurang walaupun tidak dalam. Akhirnya sopir menabrak gapura desa dengan kecepatan lumayan tinggi.
Tak pelak kecelakaan hebat terjadi body minibus ambyar tersebar. Cabin depan ringsek menabrak gapura. Akibatnya sopir meninggal dunia karena terjepit dengan luka parah.
Salah satu korban selamat, Agunh menuturkan semula ia dan keluarga besar hendak berwisata ke Tawangmangu. Kebetulan keluarga besar yang ada di perantauan sengaja mudik kangen kampung halaman.
Tanggal pulang pun sudah ditentukan karena masing-masing keluarga terpencar merantau di berbagai tempat.
Ada yang merantau di Jakarta, Sumatra hingga Sulawesi. Setelah sepakat dan akhirnya kelu arga besar itu bertemu di kampung halamannya.
Saat berkumpul, menurutnya muncul ide untuk wisata ke Grojogan Sewu Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Sejurus kemudian 17 anggota keluarga besar itu bertolak ke Tawangmangu menggunakan dua unit mobil.
Yakni satu unit minibus elf dan satu unit panther. Mobil minibus disopiri oleh Muhammad Solikhin (33) dan mobil panter disopiri anggota keluarga yang lain.
Kedua mobil berjalan beriringan dan yang didepan adalah mobil minibus elf melewati jalur Jatiyoso-Tawangmangu yang medanya relatif berbahaya naik turun serta banyak jurang.
Sesampai di Desa Karangsari saat turunan tajam, sopir minibus terlihat tidak terbiasa melewati jalur tersebut karena panik.
Dan benar adanya saat di turunan Desa Karangsari itu, Agung Susanto yang saat itu duduk ditengah curiga dan mendengar sopir teriak berdoa awas rem blong.
“Saya sempat teriak keras berdoaa awas rem blong. Spontan semua panik dahsyat dan saya menyarankan sopir agar menggunakan gigi rendah. Namun tetap saja mobil melaju makin kencang dan byaarr kecelakaan tak terhindari mobil nabrak gapura dan terguling,” ujar Agung, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Saat itu pada posisi terguling Agung sadar dan berteriak kesakitan. Sedang 13 penumpang lainnya menjerit menangis histeris.
Sejurus kemudian warga datang dan memberikan pertolongan.
“Saya sempat melihat kondisi sopir luka parah terjepit. Dan ternyata benar sopir meninggal dunia sesampai rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar,” tukasnya.
Kades Karangsari, Sigit Prayitno mengatakan saat itu dirinya ikut menolong pertama bersama warga setempat.
“Kondisinya mini bus rusak parah dan korban meninggal sopir meski yang lain luka berat dan ringan cukup banyak sekitar 13 orang,” paparnya Rabu (14/10/2020).
Warga berusaha menolong korban yang masih hidup dibawa ke rumah bidan desa Eka Wijayanti untuk diberi pertolongan. Selanjutnya ada korban yang dibawa ke sejumlah rumah sakit.
Menurut Sekdes, rombongan itu hendak wisata dari Nguter Sukoharjo menuju Tawangmangu. Namun naas mengalami kecelakaan.
Sementara itu Kapolsek Jatiyoso Iptu Subarkah membenarkan peristiwa tersebut.
“Kami bersama seluruh anggota bergerak langsung melakukan pertolongan,” ujarnya saat dihubungi wartawan.
Menurut Kapolsek, berdasarkan penyelidikan sementara diduga sopir panik hingga bingung dan menetralkan perseneling sehingga laju kendaraan tak terkontrol. Beni Indra