SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemicu kebakaran pabrik spons sepatu PT Eiro Foam di Saren, Kalijambe, Sragen akhirnya berakhir, Sabtu (24/10/2020) hingga kini masih misteri.
Hingga kini, polisi masih menunggu waktu untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kondisi puing pabrik yang masih berbahaya menjadi kendala untuk melakukan olah TKP.
“Sampai hari ini kami belum bisa olah TKP. Karena kondisi pabrik masih ada puing-puing yang berdiri dan berbahaya. Kami khawatir nanti runtuh, makanya kami menunggu dulu,” papar Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (25/10/2020).
Dengan belum bisa dilakukan olah TKP, hingga kini polisi belum bisa menaksir berapa kerugian akibat kebakaran hebat tersebut. Kemudian pemicu kebakaran juga belum bisa diketahui.
“Nanti semua menunggu olah TKP dulu,” tukas Kapolres.
Dari hasil pendataan tim dan aparat, kebakaran itu menghanguskan 3 bangunan pabrik rusak berat dengan ukuran masing-masing 60×46 meter.
Kemudian 2 bangunan lorong gudang penyimpanan bahan baku dengan ukuran 60×10 meter juga ludes terbakar.
Sehingga total ada lima gedung yang ludes. Tidak hanya itu, berton-ton bahan baku di gudang juga hancur terbakar. Kemudian peralatan dan mesin produksi juga dipastikan hangus terbakar.
Diperkirakan, kerugian dari kebakaran itu disebut mencapai miliaran rupiah. Di sisi lain, menurut data dari Pemdes, pabrik foam sepatu itu sebenarnya belum lama berdiri.
Kades Saren, Mustajab mengungkapkan pabrik yang memproduksi sepatu dan spons foam itu belum genap setahun berdiri.
“Belum lama kok. Setahun belum ada operasinya,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (24/10/2020) malam.
Kades menguraikan pabrik itu juga masih beroperasi dalam tahapan training. Karenanya kejadian kebakaran hebat yang terjadi hari ini cukup mengenyakkan.
“Wong itu baru tahap training Mas,” tuturnya.
Data yang dihimpun di lapangan, kebakaran terjadi pukul 15.30 WIB, saat pabrik masih beroperasi.
Dua karyawan yang mengetahui kejadian adalah Samidi (44), karyawan bagian kontruksi warga Dukuh Payaman RT 01/02, Kasihan, Ngadirojo, Wonogiri dan Endhy Kuswanto (32) tenaga kontruksi asal Dukuh Babahan RT 03/08, Sidomulyo, Purworejo, Purworejo.
Menurut keterangan keduanya kepada petugas, saat kejadian mereka sedang salat ashar di gedung 3. Selesai salat, mendadak mereka dikejutkan dengan suara ledakan dahsyat di gedung yang sama.
Kemudian mereka melihat bagian tumpukan bahan baku foam dalam keadaan sudah terbakar. Keduanya sempat mengambil alat pemadam api ringan (apar) yang ada dan mencoba memadamkan api.
Namun api tidak kunjung padam dan makin tak terkendali. Kemudian kedua petugas itu berteriak kepada karyawan lain untuk membantu memadamkan api.
Karena api makin membesar, mereka kemudian menghubungi pemadam kebakaran.
Berdasarkan data yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , pabrik yang terbakar memiliki tiga gedung dan 2 lorong dengan setiap gedungnya berukuran 60 X 46 meter dengan lorong 60 X 10 meter.
Pabrik terbuat dari dinding tembok atap galfalum alas cor beton dan rangka baja.
Atas kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa, namun kerugian material ditaksir mencapai angka miliaran.
Api baru bisa dipadamkan tujuh jam setelah kejadian sekitar pukul 22.30 WIB dengan mengerahkan 10 mobil damkar, 30 tangki air dan puluhan personel. Wardoyo