YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gara-gara seorang pegawainya dinyayakan positif Covid-19, sebuah warung mie yang cukup populer dan menjadi faboriy di kalangan anak muda Yogyakarta terpaksa ditutup.
Diketahui, pegawai yang terpapar Covid-19 di warung makan di Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, itu bekerja di bagian dapur.
Kondisi itu membuat 30 karyawan rumah makan tadi menjalani rapid test dan sebagian dari mereka melakukan isolasi mandiri.
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan manajemen rumah makan mie itu telah bertindak dengan mengadakan rapid test kepada seluruh pegawainya dan memerintahkan isolasi mandiri bagi karyawan yang hasil tesnya reaktif.
Heroe Poerwadi yang juga Wakil Walikota Yogyakarta itu menceritakan awal mula temuan kasus Covid-19 di warung mi yang digandrungi kaum muda di sana.
Heroe Poerwadi menjelaskan, awal terungkapnya kasus Covid-19 di sana ketika seorang pegawai mengalami gejala Covid-19, yakni anosmia atau hilangnya kemampuan penciuman dan dysgeusia atau hilangnya kemampuan mengecap.
“Dia (pegawai yang terpapar) merasa sensitivitas indra penciuman menurun sejak 15 September 2020,” ujar Heroe Poerwadi kepada Tempo, Kamis (1/10/2020).
Curiga dengan kondisi tersebut, pegawai tadi kemudian melakukan swab test dan hasilnya positif. Dia lantas menjalani isolasi mandiri.
Saat itu juga pegawai lain yang sehari-hari bersinggungan dengan karyawan yang terinfeksi Covid-19 tadi harus menjalani rapid test dan isolasi mandiri.
“Kami minta restoran tutup sementara untuk menyemprotkan disinfektan dan melakukan pelacakan lebih lanjut,” kata Heroe Poerwadi.
“Kami masih memetakan kontak erat untuk mengetahui siapa saja yang perlu isolasi mandiri, rapid test, maupun swab test.”
Tak hanya menindaklanjuti kasus Covid-19 yang terjadi kepada pegawai warung mi tadi, Heroe Poerwadi mengimbau para pelanggan tempat makan tersebut melakukan pemeriksaan di layanan kesehatan terdekat.
Seperti diketahui, setiap hari warung mi itu padat pembeli, baik yang makan ditempat, dibungkus, maupun pemesanan melalui layanan antar online.
Kasus penularan Covid-19 di sentra kuliner ini menjadi peristiwa kedua yang terjadi di Kota Yogyakarta. Masih di bulan September 2020, Satgas Covid-19 Yogyakarta menemukan kasus infeksi dari warung Soto Lamongan di kawasan XT Square.
Heroe Poerwadi mengimbau para pengusaha memverifikasi bisnisnya ke Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Para pelaku usaha juga mesti sungguh-sungguh menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 demi keamanan konsumen.
“Verifikasi dan kajian protokol kesehatan di tempat usaha menjadi satu-satunya upaya agar roda ekonomi bisa tetap berputar di masa pandemi,” ujarnya.