JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Rentetan peristiwa pascakepulangan Rizieq Shihab ke Tanah Air memasuki babak baru. Setelah ramai kasus kerumunan massa di sejumlah acara yang digelar Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu, kini giliran baliho penyambutan Rizieq Shihab yang viral dicopot paksa oleh aparat berseragam TNI.
Aksi pencopotan paksa sejumlah baliho bergambar sosok Rizieq Shihab sempat terekam kamera warga dan videonya menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak sejumlah pria berseragam loreng terlihat menurunkan spanduk dan baliho pemimpin FPI itu.
Baliho dengan wajah Rizieq Shihab memang banyak terpasang di beberapa tempat di Jakarta. Seperti di Condet, Jakarta Timur hingga di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Baliho itu dipasang sebagai sambutan kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi pada 10 November lalu.
Terkait viralnya video tersebut, sejumlah pihak awalnya menduga bahwa orang-orang yang menurunkan baliho dan spanduk Rizieq Shihab itu hanya berpura-pura sebagai anggota TNI untuk memancing adu domba FPI dengan TNI.
Namun Panglima Kodam (Pangdam) Jaya, Mayor Jenderal Dudung Abdurrahman, memastikan bahwa penurunan baliho Rizieq Shihab adalah perintahnya. “Itu perintah saya, memang perintah Pangdam Jaya Jayakarta,” kata dia, Jumat (20/11/2020).
Mayjen Dudung mengatakan, ada aturan yang harus dipatuhi dalam pemasangan baliho dan spanduk, termasuk lokasi dan pembayaran pajak. Aturan tersebut juga seharusnya ditaati FPI maupun para pendukungnya apabila hendak memasang baliho dan spanduk tersebut di Jakarta.
Menurut Dudung, sebelumnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta telah menurunkan sejumlah baliho. Namun baliho yang sama kembali terpasang. Itu pula yang menjadi salah satu alasannya mengerahkan anggotanya untuk menurun baliho dan spanduk tersebut. “Kalau sudah tidak ada yang berani (menurunkan baliho), TNI yang berani,” kata dia.
Dudung meminta agar semua pihak dapat menuruti peraturan dalam memasang atribut di ruang publik di Jakarta, tidak terkecuali FPI.
Pernyataan Dudung tersebut berbeda dengan jawaban dari Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mayjen TNI Achmad Riad yang sebelumnya sempat membantah kabar yang menyebut anggota TNI melakukan penurunan baliho Rizieq Shihab.