Beranda Daerah Sragen Buntut Pengantin dan Ibunya Meninggal Usai Pernikahan, 80 Warga Desa Wonorejo Kalijambe...

Buntut Pengantin dan Ibunya Meninggal Usai Pernikahan, 80 Warga Desa Wonorejo Kalijambe Sragen Langsung Jalani Swab Massal. Hasil Swab Ibunya Positif Covid-19, Semua Pertemuan Warga Sementara Ditangguhkan

Foto almarhumah LID, asal Wonorejo Kalijambe yang meninggal usai pernikahannya. Sempat dilarikan ke rumah sakit, almarhumah mengembuskan nafas terakhirnya sebelum diunduh manten di tempat mempelai pria. Foto/FB

 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 80 warga Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Sragen terpaksa menjalani swab massal selama dua hari terakhir.

Swab massal dilakukan menyusul insiden meninggalnya pengantin perempuan berinisial LID (28) dan ibunya atau Bu Modin setempat berinisial S (57) sesaat setelah prosesi pernikahan digelar.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM Senin (9/11/2020), swab dilakukan selama dua hari sejak meninggalnya Bu Modin yang dinyatakan positif covid-19.

Bu Modin meninggal Jumat (6/11/2020) pagi sedangan putrinya yang barusaja dinikahkan sepekan sebelumnya, meninggal Kamis (5/11/2020) malam.

Mereka yang diswab mayoritas merupakan warga yang terlacak sempat kontak erat dengan almarhumah saat pernikahan digelar hingga sebelum hari duka meninggalnya Bu Modin.

Baca Juga :  Calon Bupati Sragen 02 Sigit Pamungkas Nyoblos di Kampung Halaman Kedawung

Saat dikonfirmasi, Kades Wonorejo, Edi Subagyo membenarkan hal itu. Ia mengatakan memang ada sekitar 80 warganya yang menjalani swab selama dua hari terakhir.

“Kemarin sekitar 60 orang, hari ini sekitar 20 orang yang diswab,” paparnya, Senin (9/11/2020).

Kades menyampaikan saat ini situasi desanya tetap kondusif sekalipun sempat diguncang kasus kematian beruntun putri Pak Modin yang meninggal usai dinikahkan disusul ibunya yang meninggal sehari berikutnya dengan swab positif.

Meski demikian, sebagai antisipasi, pihaknya sudah meminta warga untuk sementara menangguhkan kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang dalam jumlah banyak.

“Untuk sementara, hajatan, pertemuan yang mengundang banyak orang, kami minta ditangguhkan dulu. Karena situasi memang demikian, untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan,” tandasnya. Wardoyo