SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah tragis menimpa LID (28). Perempuan muda asal Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Sragen itu harus mengalami kisah pedih yakni meninggal tak lama usai menjalani pernikahannya.
Kisah duka yang dialaminya terus beruntun. Sehari setelah meninggal, ibunya yang berinisial S (57) juga menyusul meninggal dunia.
Yang menyesakkan, S, ibunda LID meninggal dengan hasil swab menunjukkan tanda positif terpapar covid-19.
Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , kisah pedih pengantin baru itu bermula ketika LID yang sebelumnya bekerja di Jakarta, pulang untuk menikah dengan belahan jiwanya asal Wonogiri.
Pernikahan kedua mempelai itu dihelat pada 24 Oktober 2020 silam. Di hari itu, LID melewati hari bahagianya dengan melepas masa lajangnya melalui prosesi ijab qabul di kediaman orangtuanya yang kebetulan menjabat sebagai modin desa di Wonorejo, Kalijambe.
Semula, setelah ijab qabul selesai, pihak keluarga berencana melanjutkan dengan hiburan kecil-kecilan.
Namun belum sempat ditunaikan, aparat Polsek dan Satgas setempat memberikan arahan agar hajatan itu diurungkan lantaran situasi sedang dalam pandemi covid-19.
Walhasil pesta hiburan pun akhirnya dibatalkan. Meski demikian, prosesi ijab qabul sudah selesai digelar pagi harinya.
“Nikahnya jadi tapi hanya ijab qabul. Sebenarnya mau dilanjutkan hiburan geden, tapi karena situasi pandemi, kemudian didatangi Polsek akhirnya nggak jadi ada hiburan. Nah, setelah itu, dua hari kemudian tanggal 26 Oktober, pengantin mau diboyong diunduh ke Wonogiri tempat mempelai pria. Tapi belum sampai ke tujuan, pengantin perempuan sudah tidak kuat mengeluh sakit. Akhirnya ndak sampai ke Wonogiri dan pengantin perempuannya dilarikan ke RS di Solo,” papar YN, salah satu warga Wonorejo, Kalijambe kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (9/11/2020).
Sempat berjuang selama sepekan, LID gagal terselamatkan dan akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya, Kamis (5/11/2020) atau sepekan setelah pernikahannya.
Kebahagiaan yang sempat memancar di keluarga Pak Modin, seketika berubah menjadi duka. Hujan air mata mengiringi pemakaman LID yang beberapa hari sebelumnya barusaja melangsungkan pernikahan.
Kades Wonorejo, Edi Subagyo membenarkan adanya kejadian yang menimpa pengantin putri Pak Modin itu. Namun ia menyampaikan bahwa almarhumah memang sempat memiliki riwayat penyakit asma.
“Nikahnya tanggal 24 Oktober meninggalnya pas malam Jumat tanggal 5 November. Sebelumnya manten perempuan itu pulang dari Jakarta untuk menikah. Kemudian dua hari setelah menikah, lalu sakit dan meninggal dunia. Pas pernikahan memang ijab qabul, rencananya mau hiburan tapi diarahkan agar ditunda karena situasi pandemi dan manut,” paparnya.
Soal hasil swab LID, Kades menyebut dari surat keterangan dokter dan rumah sakit, tidak mencantumkan positif. Meski isu-isu yang berkembang di warga sempat ada yang menduga LID terpapar covid-19.
“Memang almarhumah sebelumnya sudah aada riwayat penyakit asma,” terang Kades.
Kapolsek Kalijambe, Iptu Aji Wiyono juga membenarkan ada pengantin perempuan di Wonorejo yang meninggal usai dinikahkan. Ia juga tak menampik sempat memberikan pengarahan kepada keluarga empunya hajat agar meniadakan pesta hiburan setelah ijab qabul.
“Ya memang hiburannya akhirnya dibatalkan. Saya datangi bersama tim dan kasih imbauan karena sudah pasang kajang-kakang untuk nanggap hiburan. Akhirnya manut dan habis ijab qabul ya selesai. Benar, manten perempuannya kemudian meninggal. Ceritanya habis nikah mau diunduh mantu, kemudian meninggal. Kalau nggak salah manten perempuannya baru pulang dari Tangeran atau Jakarta gitu,” tukasnya. Wardoyo