SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun para siswa SD Marsudirini Surakarta tetap semangat berkreasi dan menorehkan prestasi.
Terkini, sekolah yang beralamat di Jalan Sugiyopranoto No.2 tersebut berhasil menjadi Juara I sekaligus Juara Harapan II dalam lomba vlog bertema Jajajanan Sehat Sekolah.
Lomba diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Surakarta yang bekerja sama dengan Yayasan Gita Pertiwi. Lomba dibagi dalam dua kategori, yakni Kategori I untuk siswa kelas 4-6 SD dan Kategori II untuk siswa kelas 7 – 9 SMP.
Untuk kategori SD diikuti oleh 29 peserta dan kategori SMP diikuti 22 peserta, yang masing-masing diambil lima nominasi.
Koordinator Bidang Kegiatan SD Marsudirini Surakarta, Astit Renggani, SPd menjelaskan, sekolahnya mengajukan dua tim dalam lomba tersebut.
Tim I beranggotakan Aphrodita Helsa Christiani, Carllito Ardi Putra dan Jenice Kusuma, ketiganya siswa kelas 5.
“Tim inilah yang akhirnya menjadi juara pertama,” ujar Astit.
Sementara itu Tim II terdiri dari Ni Luh Leica Masayu dan Pande Made Canon, keduanya siswa kelas 4 dan kelas 6. Tim ini menurut Astit berhasil meraih Juara Harapan II.
Astit menjelaskan, para awalnya, pihak sekolah hanya mengajukan satu tim, yang kemudian mendapatkan pendampingan oleh guru di sekolah.
“Namun ternyata ada beberapa siswa dan orangtua siswa yang ingin sekali mengikuti lomba. Akhirnya keinginan itu kami akomodir. Namun karena waktu yang sudah mendesak, kami bilang, proses pengambilan gambar dan editingnya dilakukan di rumah dan tidak mendapatkan pendampingan khusus dari guru,” ujar Astit.
Pada akhirnya, Astit mengaku merasa bangga dan gembira lantaran tim II yang tidak mendapatkan pendampingan khusus dari guru, ternyata mampu meraih Harapan II dalam lomba.
Astit menjelaskan, vlog tersebut berisi konten jajanan anak sehat. Semula, guru menyodorkan beberapa jenis jajanan. Anak-anak diberi kebebasan untuk memilih mana yang akan dibahas dalam konten.
“Anak-anak memilih jajanan arem-arem, pastel, klepon dan soto,” ujar Astit.
Dalam dua kali pendampingan di sekolah, mereka berlatih dialog dengan bahasa anak-anak. Pesan yang disampaikan seputar jajanan yang higienis, tanpa zat kimia, tanpa warna maupun jajanan yang tanpa MSG.
“Dialognya mereka kembangkan sendiri sesuai gaya dan bahasa anak-anak. Kami tak intervensi, karena itu dunia mereka,” ujar Astit.
Unsur-unsur yang dinilai dalam lomba vlog tersebut menurut Astit antara lailn adalah konsep video, tampilan dan cara membawakan, kandungan motivasi serta editing konten.
Vlog dari tim I dan II tersebut menurut Astit akan dimuat di IG TV milik SD Marsudirini Surakarta serta IG milik Yayasan Gita Pertiwi.
Kepala Sekolah SD Marsudirini Surakarta, Fransisca Srilani, SPd sangat mengapresiasi keberhasilan para siswa sekolahnya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para guru, orangtua siswa dan pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan tersebut.
Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, namun Sisca tetap mendorong para siswa mengikuti setiap lomba yang digelar dari mana pun. Salah satu tujuannya adalah agar para siswa tidak merasa jenuh di rumah lantaran sudah lama menjalankan belajar secara daring.
“Juara bukan menjadi target utama. Yang penting siswa punya kegiatan yang positif, berlatih untuk berani tampil dan bicara di depan kamera,” ujarnya.
Salah satu panitia, Drs Hartoyo, MPd menjelaskan, dalam lomba tersebut, gugus tugas ingin memperoleh gambaran mengenai jajanan favorit anak-anak masa sekarang.
“Hal ini penting bagi kami untuk kemudian melakukan pembinaan mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah,” ujarnya.
Dengan media vlog, jelas Hartoyo, pesan-pesan akan lebih mudah diterima oleh anak-anak. Apalagi jika pesan tersebut disampaikan oleh anak-anak sebaya, efeknya jauh lebih efektif.
Menurut Hartoyo, ke depan video tersebut rencananya akan dipakai sebagai pesan layanan masyarakat. suhamdani