JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Musyawarah nasional (Munas) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memutuskan Agung Firman Sampurna sebagai ketua umum PBSI periode 2020-2024. Agung Firman terpilih secara aklamasi dalam Munas yang diselenggarakan di JHL Hotel, Tangerang, pada 5-6 November 2021, setelah bakal calon lainnya Ari Wibowo tidak lolos verifikasi.
Siapakah Agung Firman Sampurna? Dia adalah Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2019-2022. Pada saat pemilihan Ketua BPK, Agung juga terpilih secara aklamasi menggantikan Moermahadi Soerja Djanegara yang memasuki masa purnatugas.
Di lingkungan BPK, Agung bukanlah sosok baru. Ia telah tujuh tahun menjadi pejabat di lembaga pengaduit ituโtepatnya terhitung sejak 2012. Jabatan pertama yang dia emban adalah sebagai anggota III BPK. Namun posisi itu hanya berjalan setahun. Pria kelahiran Madiun, 19 November 2019, ini kemudian didapuk menjadi anggota V BPK hingga 2014.
Saat pergantian beberapa angota BPK pada 2017, ia kembali terpilih. Ia lalu menjabat untuk periode keduanya hingga 2022. Majalah Tempo edisi 5 Maret 2012 menulis Agung berebut kursi dengan 32 peserta lainnya.
Kiprah Agung saat pertama kali mencalonkan diri sebagai anggota BPK tak asing-asing amat. Namanya sudah dikenal lantaran ia anak seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar, Kahar Muzakir. Karenanya, dalam pemiihan anggota BPK waktu lampau, Agung terkesan memperoleh sokongan dari Senayan.
Sebelum menjadi anggota BPK, pada 2007, Agung pernah bekerja di Lembaga Administrasi Negara atau LAN. Dia menempati jabatan fungsional di Pusat Kajian Sumberdaya Aparatur LAN pada 2007. Posisinya lantas dipindah ke Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN pada 2011.
Dua tahun sebelum bekerja di LAN, Agung pernah menjadi Kepala Sub-bagian Program Sekretariat KPUD Provinsi Sumatera Selatan. Dia juga sempat bekerja sebagai staf sekretariat daerah di Kabupaten Banyuasin.
Di sektor pendidikan, Agung menamatkan S-1-nya di Fakultas Ekonomi Sriwijaya pada 1996. Sekolahnya berlanjut di Pascasarjana Universitas Indonesia, dengan mengambil program studi Administrasi dan Kebijakan Publik UI kala itu. Jurusan itu ia dalami kembali saat studi S-3 di kampus yang sama.
Selama menjadi anggota BPK, Agung pernah memperoleh penghargaan Bintang Mahaputera Nararya. Penghargaan itu diberikan oleh presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Sekarang dia mendapat jabatan baru yaitu sebagai Ketua Umum PP PBSI. Ia mendapatkan dukungan dari 29 pengurus provinsi PBSI, meskipun hanya 23 yang dinyatakan sah.