KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Peringatan Hari Jadi Karanganyar ke 103 digelar secara sederhana dan virtual. Pemkab Pemkab Karanganyar menggelar di GOR Raden Mas Said, Rabu (18/11/2020).
Berbeda dengan upacara Hari Jadi Kabupaten Karanganyar pada tahun sebelumnya yang digelar cukup meriah dengan sajian tarian dan marching band yang digelar di Alun-alun Karanganyar.
Untuk kali pertama dalam sejarah, upacara Hari Jadi ke-103 tahun ini digelar secara virtual dan diikuti semua pegawai di masing-masing kantor OPD, Kecamatan, Desa dan Kelurahan di Karanganyar karena bertepatan dengan pandemi virus Covid-19.
Selain itu upacara digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ditandai dengan adanya pengaturan jarak antar peserta upacara dan peserta wajib mengenakan masker.
Terlihat peserta upacara laki-laki mengenakan beskap hitam lengkap dengan blangkon sedangkan peserta upacara perempuan mengenakan kebaya.
Dalam pelaksanaanya, tata cara upacara dilakukan dengan bahasa jawa. Bertindak selaku inspektur upacara dalam rangka Hari Jadi ke-103, Bupati Karanganyar, Juliyatmono.
Orang nomor satu di Karanganyar mengatakan banyak penghargaan yang telah dicapai oleh Pemkab di tahun 2020.
Meskipun di masa Pandemi, Bumi Intanpari tetap mendapatkan penghargaan. 1, SAKIP Award dari Kementrian Pendayahunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Bikrokrasi (Kemenpan RB) karena kinerja pemerintahaan yang profesional dan efektif, 2 Nata Mukti Award dari ICSB karena komitmen Pemkab membantu dan memberikan akses UMKM, 3.
Good Indonesia Tourism menjadi juara 1 kegiatan dan program acara pariwisata yang kreatif dan inovatif dan mempunyai nilai kebaharuan dan 4 Opni Wajar Tanpa Pengeculian dari BPK akibat laporan pengelolaan keuangan yang baik.
“Penghargaan-penghargaan tersebut tentu akan menjadi penyemangat agar Karanganyar lebih maju lagi. Saya berharap capaian itu semakin memotivasi Pemkab dalam mengembangkan Bumi Intanpari ini,” tambahnya.
Yuli juga menyebut setiap peringatan Hari Jadi Kabupaten Karanganyar selalu disemangati dengan Tri Dharma perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa.
“Tua sebuah usia kabupaten itu justru makin terlihat kemanfaatannya. Karena usia kabupaten diukur dari sisi kemanfaatannya. Karena seluruhnya bergerak dalam rangka memenuhi kesejahteraan bersama,” katanya
Dia mengungkapkan, Kabupaten Karanganyar memiliki nilai historis apabila dilihat dari aspek kesejarahan.
Ditandai dengan adanya kampung purba di Gondangrejo, Raden Mas Said dan Gunung Lawu. Ini memberikan getaran batin agar siapapun serius dan sungguh-sungguh mengelola Karanganyar.
“Kita tinggal merawat dan memoles serta membekali masyarakat supaya memiliki daya juang dan etos kerja,” tambahnya.
Yuli menambahkan, dalam upaya pemulihan dampak pandemi virus Covid-19 dua tahun kedepan, Pemkab akan mendorong supaya pelaku UMKM semakin banyak dan berkembang.
Sekaligus mendorong Kabupaten Karanganyar sebagai Center Life of Nusantara pada 2030 mendatang.
“Kita dorong dalam dua tahun kedepan, siapapun akan berjuang untuk recovery. Dalam upaya itu pelaku UMKM harus makin banyak, mengandalkan wisatawan domestik untuk menggerakan sektor ekonomi,” jelasnya.
Di samping menawarkan kepada wisatawan pilihan destinasi wisata, baik itu religi, adventur, sejarah dan alam.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan pelepasan 103 derkuku dan balon yang menandakan usia dari Kabupaten Karanganyar. Wardoyo