KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Seorang narapidana bernama Ali Mahbub (28) dilaporkan tewas setelah menjadi “bancakan” dan dihajar rekan-rekannya satu sel di tahanan Polres Klaten.
Korban tewas penuh dengan luka di sekujur tubuhnya. Diduga, tahanan kasus penggelapan sepeda motor itu tewas lantaran dianiaya teman satu selnya.
Kejadian penganiayaan itu bermula saat korban dipindahkan dari Polsek Wonosari ke Polres Klaten.
Berdasarkan informasi didapat Tribun Jogja, melansir TribunSolo.com, pemindahan korban tersebut lantaran berkas kasus sudah lengkap.
Ia rencananya diserahkan ke pihak Kejaksaan Negeri Klaten.
Pada saat itu, korban dititipkan ke Mapolres Klaten, Selasa (27/10/2020), sambil menunggu jadwal persidangan. Korban tiba ke Mapolres Klaten sekitar pukul 14.14 WIB.
Kejadian penganiayaan itu diduga diketahui oleh petugas. Petugas langsung menegur semua tahanan di sel itu.
Dari rekaman CCTV, korban kemudian terlihat berjalan ke arah yang jauh dari jangkuan kamera, tepatnya ke arah kamar mandi setelah kejadian itu.
Pukul 16.14 WIB, petugas mengecek sel dan menemukan korban sudah lemas dengan luka-luka.
Petugas kemudian langsung melaporkan ke atasan. Korban lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Benar, ada seorang tahanan dari kejaksaan yang dititipkan di sini yang meninggal karena penganiayaan, dan saat ini kami sedang tangani kasus ini,” ucap Edy, Selasa (3/11/2020).
Sebanyak 10 tersangka, lanjut Edy, telah ditetapkan terkait kejadian penganiayaan terhadap korban.
“Kami sudah menetapkan 10 orang menjadi tersangka, semuanya merupakan tahanan yang satu sel korban,” kata Edy.
Edy menyampaikan pihaknya saat ini juga tengah memeriksa anggota yang berjaga saat peristiwa terjadi.
“Selain itu, kami saat ini sedang melakukan pemeriksaan kelalaiann anggota kami, dan dalam hasil pemeriksaan terbukti adannya kelalaian, kami tak segan-segan berikan sanksi,” tegasnya.
Edy membantah adanya keterlibatan anggota dalam kejadian penganiayaan yang berujung menghilangnya nyawa Ali.
“Tidak ada anggota yang terlibat karena semua termonitor dalam CCTV dan itu bisa dipantau,” tandasnya.