Beranda Daerah Karanganyar 29 Tahun Jadi Guru, Mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani Sebut Pembelajaran Online...

29 Tahun Jadi Guru, Mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani Sebut Pembelajaran Online Bikin Anak Jadi Malas. Dukung Penerapan Tatap Muka, Tapi Ini Syarat Yang Wajib Dipenuhi!

Mantan bupati Rina Iriani. Foto/Beni

 

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Mantan Bupati Karanganyar dua periode, Rina Iriani mendukung program Mendiknas Nadiem Makarim untuk segera dimulai kembali pembelajaran sekolah dengan sistem tatap muka pada Januari 2021.

Namun mantan guru senior SD selama 29 tahun itu mengingatkan perlunya sarat tegas jika pembelajaran tatap muka diterapkan. Yakni harus diawasi petugas satgas covid atau didampingi wali murid terutama untuk anak SD.

Menurut Bu Rina panggilan akrabnya bangsa ini terutama sektor pendidikan menjadi korban pertama yang mana murid tidak bisa sekolah secara maksimal karena harus via online.

Sedangkan pembelajaran via online justru menimbulkan problem baru karena sarana dan prasarana yang belum siap.

โ€œSudah bukan rahasia lagi sekolah online yang terpaksa itu memicu problem baru. Yakni menjadi malas belajar dalam kurun waktu setahun ini. Belum lagi kendala wali murid yang lemah teknologi online dan lain-lain,โ€ tandasnya saat ditemui dirumahnya, Senin (30/11/2020).

Untuk itulah, Rina menyebut program Mendiknas tersebut hanya merupakan solusi memecah kebuntuan sistem akibat pandemi covid ini. Meskipun diakui program pembelajaran tatap muka mengandung risiko yang bisa berakibat fatal jika tidak ketat antisipasinya.

Baca Juga :  Bank Daerah Karanganyar Raih Empat Penghargaan Nasional di Ajang TOP BUMD Awards 2025

Syarat tersebut adalah mutlak pengawasannya mengingat potensi  perilaku masyarakat kurang disiplin terhadap protokol kesehatan.

Apalagi secara psikologi dengan sistem tatap muka sama saja terjadi euforia murid sekolah setelah setahun terkekang kini bertemu langsung dengan temannya.

โ€œUntuk itulah kuncinya pada ketatnya pengawasan protokol kesehatan agar tidak berisiko fatal,โ€ ungkapnya.

Ia menyarankan kepada pemkab dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar yang ditingkat bawah akan bersentuhan langsung dengan program tersebut harus siap dengan sistem yang jibaku.

Bahkan ia menyarankan sebaiknya jumlah murid dibatasi per kelas sebanyak 10 orang saja. Kemudian penerapan dengan sistem shift sehingga potensi risiko fatal penyebaran covid bisa dicegah.

Disamping itu tiap kelas didampingi tim dari satgas covid daerah dan wali murid sehingga pembelajaran itu terpantau.

Baca Juga :  Silaturahmi dan Diaspora Kader Muhammadiyah se-Jateng: Hadirkan Menteri dan DPR RI Gagas Sinergi untuk Jawa Tengah Berkemajuan

โ€œMestinya Diknas Kabupaten sudah memiliki konsep teknis detailnya sebelum program diberlakukan,โ€ imbuhnya.

Sementara, Bupati Juliyatmono dalam beberapa acara menyatakan kengototannya untuk menerapkan program pembelajaran sistem tatap muka.

Hanya saja saat ini konsep teknisnya sedang digodog oleh Dinas Pendidikan setempat.

โ€œUntuk Karanganyar kami programkan Januari bisa berlangsung pendidikan tatap muka,โ€ tandasnya. Beni Indra