JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Gimana Sih Penanganan Jenazah Probable COVID-19 yang Benar dan Sesuai Regulasi itu? Simak Penjelasan Dinas Kesehatan ini, Kuy

Pemakaman warga dengan protokol kesehatan di Wonogiri. Satgas Wonogiri
   

 

Pemakaman warga dengan protokol kesehatan di Wonogiri. Satgas Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sebenarnya seperti apa sih penanganan jenazah pasien probable COVID-19 yang benar dan sesuai regulasi itu? Dinas Kesehatan Wonogiri memberikan penjelasan secara gamblang.

Hal ini menindaklanjuti pemakaman warga di Kecamatan Slogohimo berstatus probable COVID-19 yang tak langsung dikubur. Jenazah justru sempat disemayamkan di rumah duka dan ada pelayat yang datang.

Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri Adhi Dharma membeberkan, pemakaman pasien probable sesuai regulasi di dalam menangani pasien penyakit infeksius lainnya. Setelah proses pemulasaraan rampung, perlu dilakukan koordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19.

“Tidak bisa kalau ada orang yang mengambil jenazah pasien sendiri. Harus koordinasi dengan Satgas. Ada tim yang sudah terlatih dalam memakamkan pasien Covid-19,” kata dia, Selasa (1/12/2020).

Baca Juga :  Bakso dan Mie Ayam Wonogiri Tetap Jadi Primadona Lebaran 2024

Dalam kasus ini, koordinasi dengan Satgas sangat penting. Jika, di tingkat desa belum mampu mengawal proses pemakaman pasien COVID-19, harus segera melapor ke Satgas di tingkat kecamatan. Ketika situasi genting sangat dianjurkan berkoordinasi dengan tingkat kabupaten.

“Setidaknya laporan dulu. Meminta petunjuk terkait mekanisme atau lainnya. Jenazah pasien COVID-19, tidak bisa disemayamkan. Boleh disemayamkan kalau kondisinya sulit misalnya hujan deras dan itupun maksimal lima jam,” kata dia.

Dia menekankan, agar pihak rumah sakit berkomunikasi dengan Satgas saat terjadi kematian pasien COVID-19. Dengan begitu Satgas bisa berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menyiapkan makam dan lain sebagainya.

Baca Juga :  Cara Membedakan Jalan Nasional Provinsi dan Kabupaten, Cukup Lihat Warnanya Saja

“Jadi saat liang lahat siap, petugasnya siap barulah jenazah dikirim. Jadi tidak harus menunggu,” beber dia.

Adhi Dharma menyebut sudah mengetahui kejadian di Slogohimo. Pihaknya juga bakal menindaklanjuti hal itu dengan melakukan tes COVID-19 bagi petugas pemakaman atau yang di rumah. Sementara untuk para takziah bakal dilakukan tracing terlebih dahulu sambil menunggu masa inkubasi.

Lebih lanjut Adhi mengatakan, pasien itu berstatus pasien probable. Arti probable adalah pasien suspect yang sudah diambil sampel swabnya dan kini menunggu hasil swabnya keluar. Aria

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com