SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merencanakan memulai kuliah tatap muka pada bulan Desember 2020 ini.
Namun rencana tersebut harus tertunda kembali mengingat jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah termasuk kawasan Surakarta masih tinggi. Bahkan Provinsi Jawa Tengah menjadi yang tertinggi di Indonesia jumlah penderita Covid-19.
Untuk menghindari akibat buruk penyebaran virus Corona, maka pimpinan Kampus UMS memutuskan memundurkan lagi kuliah tatap muka. “Melihat kondisi saat ini yang terus mengalami lonjakan penderita Covid-19 khususnya di Jawa Tengah maka program kuliah tatap muka di Desember 2020 kita pending. Kami masih akan menunggu perkembangan pandemi Covid-19. Terutama jumlah kasus Covid-19 di Jawa Tengah tertinggi di Indonesia saat ini. Kita akan tinjau lagi,” ujar Rektor UMS, Prof Dr. Sofyan Anif, M.Si, Kamis (3/12/2020).
Terkait pelaksanaan kuliah tatap muka tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi. Tetapi melihat perkembangan paparan virus Covid-19 di Jawa Tengah saat ini, pihaknya juga belum yakin jika bulan Januari tahun depan, kuliah tatap muka bisa dimulai.
UMS akan menunggu situasi benar-benar aman untuk pelaksanaan kuliah tatap muka. Hal itu guna kebaikan semua sivitas akademika agar terhindar dari paparan virus Corona. “Nanti coba kita evaluasi, aman dulu yang penting. Kecuali pada Desember ini vaksin Covid sudah benar-benar datang. Dan rencananya, dosen dan tenaga kependidikan juga akan dirapid dulu,” jelasnya.
Guna mengantisipasi penularan virus Covid-19, pihaknya juga akan membentuk Satgas Covid UMS. Di awal-awal pandemi Covid-19, UMS juga membentuk Satgas penanggulangan Covid dengan nama Satgas Peduli Covid yang arahnya saat itu penanganan bentuk-bentuk edukasi dan perlawanan. Misalnya edukasi cara terhindar dari Covid, penyemprotan disinfektan, membantu mahasiswa UMS terdampak Covid dan lainnya.
“Sekarang ditingkatkan melalui SK Rektor di mana tugasnya diarahkan sivitas akademika dan Kampus UMS aman dari Covid-19. Terutama untuk proses pemberlajaran nantinya. Di Satgas tersebut ada perwakilan dari masing-masing fakultas ada. Intinya UMS bersih dari Covid,” katanya.
Sebelum kuliah tatap muka, lanjut Rektor, pihaknya juga akan melakukan rapid test untuk 1.000 dosen dan karyawan. “Jika ada karyawan UMS atau keluarga karyawan yang diketahui positif Covid-19, maka kampus akan membantu mengatasinya,” terangnya.
UMS juga membantu mahasiswa terdampak Covid-19 khususnya dalam sisi keuangan. Kampus memberikan kebijakan dalam dispensasi pembayaran SPP. Mulai dari perpanjangan waktu pembayaran hingga digratiskan bagi yang kesulitan karena terdampak Covid-19.(A Syahirul)