YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Berita hoax yang menyebutkan Kota Yogyakarta merah merata dalam hal penularan Covid-19, ternyata berdampak sangat besar bagi dunia pariwisata, termasuk merosotnya pemesanan hotel.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Daerah Istimewa Yogyakarta, Deddy Pranowo mengatakan gara-gara hoax itu, tingkat reservasi hotel di Yogyakarta sepanjang libur Natal dan tahun baru menurun.
“Akibat informasi tidak benar itu, wisatawan banyak yang membatalkan reservasi hotel sepanjang 20 sampai 31 Desember 2020, sehingga angka reservasi itu turun dari 52 persen menjadi 40 persen,” kata Deddy saat dihubungi, Jumat (11/12/ 2020).
Pada awal Desember 2020, beredar informasi melalui aplikasi percakapan instan WhatsApp yang menyatakan Jogja merah merata.
Dalam kabar bohong yang mengatasnamakan Satgas Covid-19 UGM itu menyarankan masyarakat membatalkan rencana berkunjung ke Yogyakarta di masa libur Natal dan Tahun Baru 2021. Pemerintah Kota Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada atau UGM telah membantar informasi yang viral tersebut.
Deddy Pranowo berharap kabar sesat tak lagi muncul. Dengan begitu, tingkat reservasi hotel di Yogyakarta selama libur Natal dan akhir tahun atau sepuluh hari sebelum Tahun Baru 2021 bisa mencapai 70 persen.
“Dan sebarannya merata di semua kelas hotel di kabupaten/kota Yogyakarta,” katanya.
Untuk mengembalikan minat kunjungan yang tergerus hoax tadi, Deddy Pranowo mengatakan wisatawan bisa memanfaatkan promosi Jogja Wajar Anyar berupa potongan harga menginap.
Diskonnya rata-rata 20 sampai 30 persen. Sesuai protokol kesehatan, setiap hotel dilarang menyewakan seluruh kamar yang tersedia atau hanya mengoperasikan 70 persen dari total jumlah kamar.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menyambut wisatawan yang datang selama libur Natal dan tahun baru. Kawasan Malioboro misalkan, akan tertutup untuk kendaraan bermotor saat malam pergantian tahun.